Download Software Tambang - Surpac 6.2

Diposting oleh Selamat datang di blog on Selasa, 30 September 2014

More aboutDownload Software Tambang - Surpac 6.2

Download Toturial Software Tambang Surpac

Diposting oleh Selamat datang di blog

More aboutDownload Toturial Software Tambang Surpac

Download Software Tambang - Global Mapper 12

Diposting oleh Selamat datang di blog on Senin, 29 September 2014

More aboutDownload Software Tambang - Global Mapper 12

Materi Belajar - Teknik Peledakan

Diposting oleh Selamat datang di blog on Minggu, 28 September 2014

More aboutMateri Belajar - Teknik Peledakan

Download Software Tambang - Slide 5

Diposting oleh Selamat datang di blog on Rabu, 24 September 2014

More aboutDownload Software Tambang - Slide 5

Download Software Tambang - Rockwork v.15

Diposting oleh Selamat datang di blog on Selasa, 23 September 2014


Silahkan Download Software Tambang - Rockwork v.15 , pada link dibawah ini :
More aboutDownload Software Tambang - Rockwork v.15

Download Software Tambang - Dips

Diposting oleh Selamat datang di blog on Senin, 22 September 2014


Silahkan download Software Tambang - Dips , pada link dibawah ini :
  1. FILE DOWNLOAD : Software Tambang - Dips
  2. Password File Dips *untuk membuka file
More aboutDownload Software Tambang - Dips

Misteri dan Sejarah Patung Pancoran

Diposting oleh Selamat datang di blog on Sabtu, 20 September 2014


Sosok lelaki berotot kekar dengan tangan terulur ke depan seolah menunjuk ke sebuah arah akan terlihat jelas setiap orang melintasi jembatan layang di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Berbalut awan putih atau langit senja, sosok setinggi 11 meter itu, dengan tiang penyangga menjulang 27 meter tersebut, menjadi pemandangan yang sejenak mengalihkan perhatian dari sesaknya jalanan di kawasan ini. Orang-orang menyebutnya Patung Pancoran.

"Nama aslinya adalah patung Dirgantara," kata Hubertus Sadirin, ahli konservatori dari Balai Konservasi Dinas Pariwisata. Patung ini dibuat oleh pematung Indonesia, Edhi Sunarso, pada 1964-1965.

Dibangun pada era pemerintahan Presiden Soekarno, papar Sadirin, patung ini dibangun untuk menunjukkan kekuatan, kepemimpinan, dan kemegahan Indonesia di udara, di dirgantara. Bila cermat diamati, lanjut dia, lokasi patung ini berada tepat di depan Markas Besar Angkatan Udara.

Pose Bung Karno 
Namun, pembuatan patung tersebut juga melibatkan antara lain keluarga Arca Yogyakarta, perusahaan Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono, dan PN Hutama Karya dengan Sutami sebagai arsitek pelaksana.

"Model patung ini adalah Bung Karno (Soekarno, red). Beliau memeragakan pose-nya. Namun, wajah patungnya adalah Pak Edhi," tutur Sadirin.

Patung Pancoran dibuat dengan bahan perunggu. Adapun tiang penyangganya berbahan beton. Total bobot patung ini mencapai 11 ton. Dengan bahan tersebut, biaya pembuatannya pun tak murah, tetapi Sadirin tak bisa menyebutkan nominal biaya yang tepat.

Sekalipun memiliki filosofi dan makna yang positif serta harapan tinggi akan kedirgantaraan Indonesia, proses penyelesaian patung sempat terkendala peristiwa G30S pada 1965. Apalagi, saat itu kondisi kesehatan Bung Karno juga terus menurun. "Ini adalah patung terakhir yang digagas ide cemerlang dan idealisme Bung Karno."

Mitos ujung jari 
Beragam mitos pun membalut patung ini. Salah satunya adalah mitos ujung jari. Patung ini berdiri menghadap utara. Jarinya pun menunjuk ke arah yang jauh.

Arah jari menunjuk tersebut diyakini oleh sebagian kalangan sebagai penunjuk lokasi kekayaan rahasia milik Bung Karno. Namun, kalangan lain berpendapat arah telunjuk itu mengarah ke Pelabuhan Sunda Kelapa.

Ada pula yang berpendapat ujung jari ini merupakan perlambang sapaan dan sambutan bagi orang-orang yang baru tiba di Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma.

"Mitos itu bukan berdasar kajian ilmiah," ujar Sadirin. "Pak Edhi sendiri sempat cerita kalau tidak ada indikasi seperti itu. Patung ini kan adanya di belakang markas AU, jadi ya gambarannya untuk memimpin penerbangan Indonesia agar lebih maju," papar dia.

Patung yang tak rampung
Sadirin mengungkap satu hal lagi yang tak banyak diketahui publik. "Patung ini sebenarnya belum jadi. Sampai sekarang."

Bila dilihat dari kejauhan, kata Sadirin, patung ini seolah sudah sempurna dan tak beda dengan patung karya Edhi lainnya. Patung lain itu antara lain Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Namun, lanjut Sadirin, bila diamati lebih dekat, Patung Pancoran akan terlihat permukaannya masih kasar dan kentara banyak tambalan las penyambung satu bagian dengan bagian lain.

"Dulu, ketika membuat patungnya, Pak Edhi mengumpulkan semua barang yang terbuat dari perunggu, kemudian dilebur, dan beberapa bagian lainnya disambung. Makanya kesannya jadi kasar," papar Sadirin.

Meski menyebut patung itu belum rampung, Sadirin mengatakan tak ada rencana untuk merampungkan patung itu. "Karena dari awal sudah begini, maka kami hanya menjaga cagar budaya ini sesuai bentuk aslinya," kata dia.

Selain belum rampung, patung yang satu ini juga ternyata tak pernah diresmikan. Saat patung sudah berbentuk seperti sekarang, Bung Karno telah meninggal.

More aboutMisteri dan Sejarah Patung Pancoran

Garis Pantai Terus Mundur Akibat Abrasi 'Gila' Dan Bisa Mengancam Kedaulatan NKRI

Diposting oleh Selamat datang di blog


Garis pantai di utara Pulau Jawa terus mundur dengan tingginya laju abrasi akibat kerusakan di kawasan pesisir. Untuk itu, penyelamatan harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan semua pihak.

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang, Johannes Hutabarat, akhir pekan lalu memaparkan hal itu dalam lokakarya "Kebijakan Pembangunan di Darat dan Dampaknya terhadap Pesisir Laut" di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ia menjelaskan, kemunduran garis pantai tertinggi terjadi di Sayung, Demak, yaitu 175 meter sejak 2010 hingga pertengahan 2014. Bahkan, sebuah desa tenggelam akibat abrasi. Angka kemunduran garis pantai yang tinggi juga terjadi di Pemalang, yakni 107 meter, dalam kurun waktu sama.
Di daerah lain, garis pantai rata-rata mundur 50 - 80 meter.

Kerusakan pesisir memengaruhi ekosistem laut. Luasan ekosistem terumbu karang di Jateng turun dari 1.377,18 hektare pada 2011 menjadi 987,62 hektare pada 2012. Dari jumlah itu, terumbu karang yang dalam kondisi baik hanya 404 hektare dan luasan yang rusak 577 hektare. Sisanya dalam kondisi sedang.

Menurut Johannes, kerusakan akibat pembangunan yang mengabaikan lingkungan. Reklamasi di Kota Semarang, misalnya, berdampak besar terhadap abrasi di pesisir Demak.

Karena itu, perlu penanganan darurat dengan melibatkan perusahaan yang telajur punya kawasan pesisir. "Yang bisa dilakukan adalah membangun alat pemecah ombak dari ranting mangrove," ujarnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Tengah Heru Setiadi menyebutkan, abrasi tertinggi terjadi di Kabupaten Brebes seluas 2.115 hektare, diikuti Demaik 1.016 hektare, dan Rembang 852 hektare. Total abrasi di Jateng 6.566 hektare dan ada sedimentasi 12.585 hektare.

Tak hanya di pulau jawa, abrasi juga terjadi di pulau sumatera, salah satunya Bengkulu. Laju abrasi di Bengkulu mencapai 2,5 meter pertahunnya.

Perubahan iklim yang berakibatkan laju abrasi menggila merupakan ancaman tersembunyi yang serius bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Demikian sepenggal pernyataan dari Hery Suhartoyo, staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Suara bariton Hery semakin bersemangat ketika ia memberikan argumentasinya, Perubahan iklim dan laju abrasi menurut dia satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam proses pemecah kedaulatan NKRI dari sisi geografi. 

"Dapat diprediksi jika daratan terus tergerus akibat hantaman ombak, seperti Bengkulu, Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) akan semakin mengecil ke daratan, ini berpengaruh sangat signifikan namun tak terasa, Pulau terluar Bengkulu, yakni Enggano juga ikut tergerus," kata Hery saat di jumpai di ruang kerjanya.

Dia mengungkapkan, hasil riset yang pernah ia lakukan pada 2013. Bengkulu memiliki garis pantai sepanjang 525 kilometer ditempati enam kabupaten dan satu kota mengalami laju abrasi cukup akut. Laju abrasi di pesisir Bengkulu per tahunnya mencapai 2,5 meter.

"Persoalan ini sebenarnya tidak saja terjadi di Bengkulu tetapi membentang dari Lampung hingga Aceh, ini ancaman yang harus diantisipasi, ini problem karena Bengkulu berada di wilayah pantai barat berhadapan langsung dengan Samudera Hindia," tambahnya.

Saat ini, frekuensi hujan dan badai tak dapat lagi diprediksi akibat pemanasan global yang mempengaruhi sistem iklim, hal ini terjadi sejak lima hingga 10 tahun ke belakang. Demikian juga dengan volume air laut yang terus bertambah akibat mencairnya es di beberapa wilayah dunia, kondisi ini menurutnya berkontribusi besar pada abrasi.

Rafly Kaitora, seorang Kepala Suku di Pulau Enggano, pulau terluar Bengkulu menceritakan, pulau yang memiliki luasan berkisar 40 hektare dengan jumlah penduduk berkisar 3.000 jiwa itu juga ikut tergerus abrasi.

"Setahun laju abrasi mengikis daratan Enggano mencapai satu meter, jumlah itu terus bertambah setiap tahun sehingga ancaman hilangnya pulau ini jelas terjadi," bebernya.

Ditegaskan dia, penyelamatan Pulau Enggano sebagai pulau terluar Bengkulu wajib dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah jika tidak, luas daratan Enggano akan tergerus oleh naiknya permukaan air laut dan laju abrasi.

Saat ini terdapat dua pulau kecil di dekat Enggano hilang yakni Pulau Bangkai dan Pulau Satu— akibat abrasi dan naiknya permukaan air laut, kedua pulau tersebut merupakan pulau terluar tempat dimana ZEE mulai dihitung hingga sejauh 200 mil ke tengah laut.

Setali tiga uang dengan Hery Suhartoyo, Rafly Kaitora, Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, Benny Ardiansyah menyebutkan rata-rata per harinya laju abrasi di kawasan pesisir daerah itu mencapai 10 sentimeter hingga 30 sentimeter per hari, kecepatan abrasi juga terjadi jika terdapat aktivitas pertambangan dan kerusakan di wilayah pesisir.

"Kecepatan abrasi akan signifikan terjadi bila di sebuah kawasan terdapat aktivitas perusakan bibir pantai seperti tambang pasir dan batu," kata Benny. Sepanjang 525 kilometer panjang pesisir Bengkulu dari data yang dimiliki Walhi setidaknya terdapat 128 desa bermukim memanjang mulai dari Kabupaten Mukomuko berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, hingga Kabupaten Kaur berbatasan dengan Provinsi Lampung.

Koordinator Kebencanaan Woman Crisis Center (WCC) Cahaya Perempuan, Bengkulu, Nurcholis Sastro, mengungkapkan, secara ekstrem pada tahun 2040 sedikitnya 20 desa di kawasan pesisir daerah itu diprediksi akan menghilang akibat laju abrasi yang sangat tinggi.

"Saat ini jarak bibir pantai dengan permukiman penduduk sudah sangat dekat, bahkan ada beberapa rumah yang tepat berada di bibir pantai," kata Nurcholis.

Tidak saja mengancam permukiman warga, jalan milik negara yang memanjang pantai ikut menjadi korban keganasan abrasi, kejadian terbaru adalah jalur llintas Bengkulu-Sumatera Barat tepatnya di Desa Serangai, Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara ambles sepanjang 20 meter dengan kedalaman berkisar dua meter, mengakibatkan kemacetan hingga ratusan meter kendaraan.

Jalan tersebut merupakan peralihan dari jalan lama yang habis dikikis abrasi, hanya dipindahkan sekitar 500 meter dari jalan lama, namun lagi-lagi ambles padahal pembangunan belum genap enam bulan.

Tahan laju abrasi
Hery Suhartoyo hanya memberikan tips sederhana untuk menahan laju abrasi yang terus menggerus Bengkulu, bahkan lebih jauh Pulau Sumatera.

Pertama, pesisir laut lepas seperti Bengkulu harus diperbanyak penanaman vegetasi pantai, jika terdapat sungai dan lumpur maka tanaman mangroove adalah pilihan tepat. Langkah ini meski masih terbatas dilakukan namun telah mulai tumbuh dalam kesadaran masyarakat.

Kedua, jika tak terdapat lumpur maka tanaman pohon cemara laut, waru dan ketapang merupakan tanaman yang baik sebagai penahan laju angin dan pengikat tanah di pesisir pantai.

Walhi Bengkulu, memberikan masukan agar adanya kebijakan lintas provinsi dalam upaya penyelamatan Pulau Sumatera karena persoalan abrasi akut yang terjadi di pesisir Bengkulu merupakan ancaman bersama bagi keberadaan Sumatera termasuk penyelamatan pulau terluar.

Panjang Garis Pantai Indonesia Capai 99.000 Kilometer

Data dasar rupabumi wilayah Indonesia yang berlaku ternyata tak sesuai hasil survei di lapangan. Badan Informasi Geospasial (BIG) menyebutkan, total panjang garis pantai Indonesia adalah 99.093 kilometer.

Data baru itu merujuk hasil telaah teknik pemetaan Tim Kerja Pembakuan Nama Pulau, Perhitungan Garis Pantai dan Luas Wilayah Indonesia. Data ini melebihi panjang yang diumumkan PBB pada tahun 2008 lalu — 95.181 kilometer. Atau bahkan dari angka yang sering dipergunakan berbagai pihak sebelumnya — 81.000 kilometer.

Kepala BIG Asep Karsidi, menyatakan, tim kerja tersebut anggotanya dari lintas instansi. Sesuai ketentuan PBB, pengukuran panjang garis pantai dilakukan pada tinggi muka laut rata-rata. Maka data itu bisa berubah sejalan waktu atau diperbaharui berdasar hasil survei terbaru.

Menurut Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai BIG, Tri Patmasari, survei dilakukan tim kerja setiap tahun dalam rangka pembuatan peta lingkungan pantai Indonesia. Hasilnya yang berupa penamaan rupabumi lalu dilaporkan di dalam sidang United Nations Group of Experts on Geographical Names tiap dua tahun sekali.

Sementara jumlah pulau di Indonesia pun ikut diumumukan lagi, yaitu sebanyak 13.466 pulau. Ini berdasarkan survei toponimi Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi tahun 2007-2010. Survei pemetaan ini mengacu pada standar pengukuran dan definisi pulau yang ditetapkan oleh PBB: Pulau adalah objek yang masih tampak saat air laut pasang.
More aboutGaris Pantai Terus Mundur Akibat Abrasi 'Gila' Dan Bisa Mengancam Kedaulatan NKRI

2000 Pulau Indonesia Lenyap?

Diposting oleh Selamat datang di blog

Perubahan iklim terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50-100 tahun. Meskipun perlahan, dampaknya sebagaian besar permukaan bumi menjadi panas. Berikut merupakan data-data dari IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change) yang menggambarkan kondisi perubahan iklim yang terjadi saat ini bahwa telah terjadi kenaikan suhu rata-rata sebesar 0,76 derajat Celcius antara periode 1850 – 2005, 11 dari 12 tahun terakhir (1995-2006) merupakan tahun-tahun dengan rata-rata suhu terpanas sejak dilakukan pengukuran suhu pertama kali pada tahun 1850. Kenaikan permukaan air laut global rata-rata sebesar 1,8mm per tahun antara periode 1961 – 2003. serta telah terjadi kekeringan yang lebih intensif pada wilayah yang lebih luas sejak tahun 1970an, terutama di daerah tropis dan sub-tropis.

Karena naiknya suhu bumi bisa mencairkan es di daerah kutub. Menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), dalam 100 tahun terakhir telah terjadi peningkatan air laut setinggi 10-25 cm. Sementara menurut laporan Greenpeace, diperkirakan pada tahun 2100 mendatang akan terjadi peningkatan air laut setinggi 19-95 cm. Peningkatan air laut setinggi 1 meter akan mengakibatkan hilangnya pulau atau daratan di dunia sebagai contoh hilangnya daratan Mesir 1%, Belanda 6%, Bangladesh 17,5% dan 80%atol di kepulauan Marshall serta tenggelamnya pulau-pulau di, Fiji, Samoa, Vanutu, Jepang, Filipina, serta Indonesia. Hal ini berarti puluhan juta orang yang hidup di pesisir pantai harus mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.

Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (2009), daerah pesisir dan pulau kecil yang akan tenggelam 100 tahun lagi dari sekarang meliputi daerah seluas 475.905 hektar atau rata-rata kehilangan lahan/ pulau sebesar 4,76 hektar per tahun. Perubahan iklim akan membawa bencana bagi 41 juta orang Indonesia yang tinggal di daerah pesisir dengan ketinggian di bawah 10 meter. Tenggelamnya tambak ikan dan udang di Karawang dan Subang telah mengakibatkan kerugian sebesar setengah juta dollar Amerika. Kenaikan muka air laut telah menenggelamkan 26 ribu kolam ikan di daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Suhu laut yang meningkat telah merusak terumbu karang di Bali Barat dan Kepulauan Pari pada kejadian El-Nino tahun 1997-1998.

Perubahan iklim yang hingga kini belum bisa teratasi dengan baik dinilai dapat mengancam keberadaan pulau-pulau di Indonesia. Saat ini saja, berdasarkan data yang dihimpun Indonesia Maritime Magazine, jumlah pulau telah banyak berkurang dari 17.504 pulau menjadi 17.480 pulau. Ini artinya, sudah 24 pulau hilang dari permukaan bumi dan jika tidak segera diantisipasi, tidak menutup kemungkinan, pada tahun 2030, Indonesia akan kembali kehilangan sekitar 2.000 pulau lagi. Ancaman ini, kata Sahala Hutabarat, disebabkan panasnya suhu udara yangn mengakibatkan kutub es perlahan tapi pasti mencair dan air laut pun berangsur mengalami kenaikan.

“Selain banyak pulau yang musnah, permukaan laut akan naik secara signifikan. Bisa dibayangkan berapa besar kehilangan dan penderitaan yang ditanggung bangsa kita,” imbuhnya. Menurut Sahala, pemerintah harus secepatnya meminimilisir kemungkinan terimbas dampak perubahan iklim melalui pola pendekatan baik dari sisi sumberdaya manusianya, lingkungan maupun penataan aktifitas ekonomi.

“Yang terpenting juga ke depan diharapkan para pemangku kepentingan dalam menjalankan perannya akan memiliki pijakan bersama dalam upaya pengelolaan sumber daya alam dan adaptasi perubahan iklim, memperkuat keberdayaan warga dan daerah sesuai dengan karasteristik ekositem, problemantika dan tantangan daerah kepulauan,” imbuhnya.

Subandono Diposaptono seorang pakar kelautan dari KKP mengatakan bahwa laju kenaikan rata-rata paras muka laut Indonesia itu dipengaruhi oleh enam faktor, tetapi tidak didominasi perubahan iklim. Menurut dia, data kenaikan paras muka laut di Indonesia diambil beberapa instansi. Dari pemantauan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional diperoleh data di Jakarta, Semarang, Jepara, Batam, Kupang, Biak, dan Sorong yang angkanya 5-10 mm per tahun.

Hasil penelitian Institut Teknologi Bandung memperlihatkan laju kenaikan paras laut di Belawan 7,83 mm per tahun, Jakarta 4,38 mm, Semarang 9,27 mm, dan Surabaya 5,47 mm per tahun. Pemantauan Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk Panjang, Lampung, menunjukkan laju kenaikan 4,15 mm per tahun.Menurut Subandono, kenaikan paras muka laut sebagai dampak perubahan iklim hanya dipengaruhi dua proses, yaitu pencairan es di kutub dan proses pemuaian air laut akibat pemanasan global. Seluruhnya ada enam faktor penyebab, katanya.

Faktor-faktor lainnya, lanjutnya, adalah meliputi dampak perubahan kerak bumi akibat aktivitas tektonik penurunan tanah akibat gempa atau aktivitas seismik dan pemampatan tanah akibat kondisi tanah yang labil.Selain itu, ada penurunan tanah akibat aktivitas manusia, misal pengambilan air tanah, ekstraksi gas dan minyak, atau pembebanan dengan bangunan.

Faktor keenam, yaitu adanya variasi akibat fluktuasi iklim seperti fenomena La Nina yang membawa aliran air hangat dari Samudra Pasifik ke Indonesia, kata Subandono. Menurut dia, enam faktor penyebab kenaikan paras muka laut itu penting diketahui untuk menetapkan agenda adaptasi dan mitigasi.
http://indomaritimeinstitute.org/?p=855


Baca juga : "Garis Pantai Terus Mundur Akibat Abrasi 'Gila' Dan Bisa Mengancam Kedaulatan NKRI"
More about2000 Pulau Indonesia Lenyap?

Batuan Piroklastik

Diposting oleh Selamat datang di blog

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglj_NBkbkalV5lexBTd1ajxwM1xmWwOj6X3O3TRjyGu1ZYM0z8E2eGk01EJJc9-AT9RVBoNug3G8GWOdz9wX-wPuSI5ogjdTDLZ47WSKQzJYFd62F3lxX5EaFOSBVaNEHiaheKK53eJ6M/s1600/New+Picture.png
Selain batuan metamorf, sedimen dan batuan beku terdapat satu lagi jenis batuan yang sangat unik yaitu batuan piroklastik, Kenapa disebut batuan yang unik ?. Hal ini dikarenakan secara genetis, kelompok batuan ini lebih dekat dengan batuan ekstrusif, tetapi secara deskriptif dan cara terjadinya memperlihatkan ciri (struktur dan tekstur) yang mirip dengan kelompok batuan sedimen klastik. Kelompok batuan ini di definisikan sebagai batuan yang dihasilkan (secara langsung) oleh aktifitas erupsi secara eksplosif dari gunung api. Karena mempunyai sifat yang unik, maka terminologi yang digunakan untuk pemerian batuan ini juga khusus.
Batuan piroklastik sangat berbeda teksturnya dengan batuan beku, apabila batuan beku adalah hasil pembekuan langsung dari magma atau lava, jadi dari fase cair ke fase padat dengan hasil akhir terdiri dari kumpulan kristal, gelas ataupun campuran dari kedua-duanya. Sedangkan batuan piroklastik terdiri dari himpunan material lepas-lepas (dan mungkin menyatu kembali) dari bahan-bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung api, yang berupa material padat berbagai ukuran (dari halus sampai sangat kasar, bahkan dapat mencapai ukuran bongkah). Oleh karena itu klasifikasinya didasarkan atas ukuran butir maupun jenis butirannya.
Pengamatan petrografi dari batuan piroklastik ini sangat terbatas, oleh karena itu sangat di anjurkan, untuk mempelajari dengan baik dari kelompok batuan piroklastik ini harus dilakukan pengamatan di lapangan, karena keterbatasan yang dimiliki bila hanya dilakukan pengamatan mikroskopi saja. ( Yuwono, 2002)
Contoh dari batuan piroklastik yaitu :

Tuff, Pumis, dan Obsidian
More aboutBatuan Piroklastik

Pelapukan Batuan (Weathering)

Diposting oleh Selamat datang di blog

Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitupelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.
(Sumber  : http://www.phs.d211.org/science/langerma/Earth%20Science/QOD/2nd%20Semester/Rusty%20Rock.jpg)

1.      Pelapukan Mekanis
Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini:
a. Akibat pemuaian
b. Akibat Pembekuan Air
c. Akibat perubahan Suhu tiba-tiba
d. Perbedaan Suhu yang besar antara Siang dan Malam
2.      Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa air hujan atau air tanah selain senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk melarutkan yang besar, apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau karst.
Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur.
3.      Pelapukan Biologis

Mungkin Anda pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Atau mungkin Anda pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis.
Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut
More aboutPelapukan Batuan (Weathering)

Jenis-Jenis Batuan

Diposting oleh Selamat datang di blog

Secara umum batuan digolongkan menjadi 3. Yaitu : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.
http://nuggetshooter.ipbhost.com/uploads/gallery/album_19/gallery_26455_19_989200.png
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite 
Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.
http://nuggetshooter.ipbhost.com/uploads/gallery/album_19/gallery_26455_19_556185.png

Batuan sedimen dibedakan oleh jenis zat pengangkutnya, yaitu :
1.  Batu sediman aeolis : batuan hasil proses pengangkutan oleh angin
2.  Batu sediman aluvial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh air yang mengalir. Contoh : delta di muara sungai
3.  Batu sediman marin : batuan hasil proses pengangkutan dan dibentuk oleh air laut. Contoh : sand-dune di pantai
4.  Batu sediman glasial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh gletser atau es yang mengalir
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi.
http://nuggetshooter.ipbhost.com/uploads/gallery/album_19/gallery_26455_19_493791.png
Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapkan oleh ahli geologi “JAMES HUTTON” dengan teorinya “THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST”
More aboutJenis-Jenis Batuan

Definisi Petrofisika dan Parameternya

Diposting oleh Selamat datang di blog

Petrofisika (petro adalah bahasa Latin untuk "rock" dan fisika adalah ilmu alam) adalah cabang dari ahli kebumian (Geoscience) yang mempelajari sifat‐sifat batuan termasuk isi yang terdapat didalamnya meliputi cairan dan bahan pembentuk itu sendiri. Ilmu ini diperlukan untuk melakukan analisa formasi batuan. Di industri oil & gas, sifat fisik batuan sangat penting dipelajari untuk mengetahui karakter reservoar (batuan tempat menyimpan hidrokarbon) sebagai batuan yang layak untuk dilakukan pengeboran ataupun perforasi (produksi) lebih lanjut, Pengambilan data pada lubang bor untuk mengetahui unsur kandungan batuan, dengan memasukan detektor elektronik dan radioaktif pada lubang sumur.

(Sumber Gambar: http://www.ireservoir.com/workflow_petro.html)

Beberapa parameter dalam petrofisik meliputi :
1.Porositas
2. Permeabilitas
3. Saturasi
4. Wettabilitas
5.  Tekanan Kapiler
6. Resistivitas batuan

Berikut ini akan dijelaskan beberapa parameter petrofisik tersebut : Porositas adalah perbandingan antara volume pori-pori dengan volume total batuan, Permeabilitas merupakan besaran yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan fluida yang terkandung didalamnya. Saturasi adalah perbandingan kuantitas (volume) suatu fluida dengan pori-pori batuan tempat fluida tersebut berada. Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida lain yang tidak saling mencampur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda padat, maka salah satu fluida akan bersifat membasahi permukaan benda padat tersebut, hal ini disebabkan adanya gaya adhesi.
Refferensi:
Ikhsan, A.M. (2010) Petrofisik 1st Week[Internet]. Tersedia dalam: <http://maikhsani.blogspot.com/2010/09/petrofisik-1st-week.html?showComment=1332679574220#c8564143643052177994> [Diakses 21 september 2014 ]
Winata, A.P. (2012) Mencoba Belajar Petrofisika [Internet]. Tersedia dalam: <http://arifpanduwinata.blogspot.com/2012/03/mencoba-belajar-petrofisika.html> [Diakses 21 september 2014 ]
More aboutDefinisi Petrofisika dan Parameternya

Siklus Batuan (The Rock Cycle)

Diposting oleh Selamat datang di blog

Rock Cycle Illustrated by Phil Stoffer (2005)

Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.
Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari.
Siklus batuan di mulai dari magma yaitu cairan berpijar yang terbentuk dalam mantel bumi, yang merambat keluar ke permukaan bumi melalui rekahan-rekahan yang di sebut Volcano Eruption yang biasa terjadi di Gunung Merapi. Magma tersebut mengalami perubahan suhu (Mendingin) karena lingkungannya dan membentuk Batuan Beku.
Batuan beku atau sering disebut Igneous Rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Batuan beku yang terbentuk terbagi atas 2 berdasarkan lingkungan terbentuknya. Yang pertama adalah batuan beku dalam atau Plutonic Rock adalah batuan beku yang terbentuk atau mendingin dalam waktu yang sangat lama karena terbentuk dalam gunung atau korok-korok gunung merapi karena perbedaan suhu lingkungannya tidak terlalu signifikan sehingga terbentuk atau membeku dalam waktu yang relative lama, akibat dari waktu proses terbentuknya maka jenis batuan ini memiliki ciri yaitu Kristal-kristal dalam batuan ini relative besar karena prosesnya yang lama, Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah).
Yang kedua adalah batuan beku Ekstrusif atau batuan beku Luar atau batuan beku vulkanik yakni batuan beku yang terbentuk akibat dari magma yang ter-erupsi keluar ke permukaan bumi dan mendingin atau membeku dalam waktu yang sangat cepat karena perbedaan suhu yang sangat signifikan, akibat dari proses terbentuknya yang sangat cepat, ciri dari batuan ini adalah Kristal yang terdapat dalam batuan sangat kecil akibat dari proses terbentuknya yang cepat sehingga tidak  sempat mengalami proses kristalisasi yang sempurna. Contohnya adalah basalt, andesit, Obsidian, dan dacite.
Batuan beku ini dapat langsung meleleh kembali menjadi magma dan kembali ke permukaan bumi apabila mendapat panas yang cukup untuk melelehkan dari lingkungannya, namun dapat membentuk batuan sedimen.
Batuan Sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.
 Batuan Sedimen terbentuk apabila batuan beku tersebut mangalami proses pelapukan akibat dari cuaca yang di alami di lingkungannya, kemudian setelah mengalami pelapukan, hasil dari pelapukan tersebut mengalami transportasi yang dapat melalui erosi tanah, angina atau tertransportasi dalam es atau gletser, kemudian setelah mengalami proses transportasi hasil pelapukan tadi mengalami proses pengendapan. Dalam proses pengendapan ini material yang lebih berat akan mengendap di tempat yang paling bawah sebaliknya material-material yang lebih ringan akan mengendap di atasnya, dari sinilah terbentuknya yang namanya perlapisan tanah. Lapisan yang bawah lama- kelamaan mendapatkan beban yang lebih berat oleh material di atasnya sehingga kandungan airnya tertekan keluar dan akan semakin kompak dan akan mengalami proses sementasi akibat adanya semen seperti lempung dan silica sehingga terbentuklah batuan sedimen.
Batuan sedimen ini dapat langsung mencair menjadi magma dan kembali ke dalam bumi atau dapat termetamorfosis menjadi batuan metamorf apabila mendapat perubahan tekanan dan suhu yang signifikan dari lingkungannya.
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.
Batuan metamorf juga dapat terbentuk melalui batuan beku apabila batuan beku tersebut mendapat perubahan tekanan dan suhu dari lingkungannya yang mampu merubahnya menjadi batuan metamorf. Batuan metamorf tidak merubah kandungan kimia batuan sebelumnya, namun hanya merubah susunan mineral dari batuan sebelumnya yang tidak beraturan menjadi susunan mineral yang sejajar atau memanjang, contohnya perubahan batugranit menjadi batuan metamorf yaknik batugneiss
Proses-proses yang terjadi pada Siklus batuan berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapkan oleh ahli geologi “JAMES HUTTON” dengan teorinya “THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST”.

REFFERENSI :
Rock Cycle. (2005) [Gambar Online], Sumber dari: <http://geologycafe.com/erosion/rock_cycle_illustrated.html> [Diakses 21 September 2014]
Jurnal Geologi. (2010)Siklus Batuan [Internet]. Tersedia dalam: <http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/02/siklus-batuan.html> [Diakses 21 september 2014 ]
Doddys. (2008) Siklus Batuan[Internet]. Tersedia dalam: <http://doddys.wordpress.com/2008/02/19/rock-cycle-siklus-batuan/> [Diakses 21 september 2014 ]


More aboutSiklus Batuan (The Rock Cycle)

Download Ebook Tambang - Analisis Ekonomi Teknik

Diposting oleh Selamat datang di blog


Silahkan Download Ebook Tambang - Analisis Ekonomi Teknik , pada link dibawah ini :
More aboutDownload Ebook Tambang - Analisis Ekonomi Teknik

Download Ebook Tambang - Emas Investasi dan Pengolahannya

Diposting oleh Selamat datang di blog on Jumat, 19 September 2014


Silahkan download Ebook Tambang - Emas Investasi dan Pengolahannya , pada link dibawah ini :
More aboutDownload Ebook Tambang - Emas Investasi dan Pengolahannya

Tahap Tahap Dalam Kegiatan Eksplorasi

Diposting oleh Selamat datang di blog on Kamis, 18 September 2014

Dalam kegiatan pertambangan hal yang pertama kali dilakukan adalah kegiatan eksplorasi. Dimana dalam kegiatan eksplorasi ini dimaksudkan untuk memetakan dimana sumberdaya itu erdapat dan pada akhirnya berapa dari sumberdaya tersebut yang akan menjadi cadangan. Kegiatan eksplorasi ini juga menentukan apakah daerah yang akan dilakukan kegiatan penambangan itu layak atau tidak untuk di eksploitasi.



Berikut tahapan dalam kegiatan eksplorasi;

  • Survei Tinjau (Reconnaissance) adalah tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala regional terutama berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya pemetaan geologi regional, pemotretan udara dan metoda tidak langsung lainnya, dan inspeksi lapangan pendahuluan yang penarikan kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Perkiraan kuantitas sebaiknya hanya dilakukan apabila datanya cukup tersedia atau ada kemiripan dengan endapan lain yang mempunyai kondisi geologi yang sama.

  • Prospeksi (Prospecting) adalah tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yang mengandung endapan mineral yang potensial. Metoda yang digunakan adalah pemetaan geologi untuk mengidentifikasi singkapan, dan metoda yang tidak langsung seperti studi geokimia dan geofisika. Paritan yang terbatas, pemboran dan pencontohan mungkin juga dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi suatu endapan mineral yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data geologi, geokimia dan geofisika. 

  • Eksplorasi Umum (General Exploration) adalah tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi. Metoda yang digunakan termasuk pemetaan geologi, pencontohan dengan jarak yang lebar, membuat paritan dan pemboran untuk evaluasi pendahuluan kuantitas dan kualitas dari suatu endapan. Interpolasi bisa dilakukan secara terbatas berdasarkan metoda penyeledikan tak langsung. Tujuannya adalah untuk menentukan gambaran geologi suatu endapan mineral berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya. Tingkat ketelitian sebaiknya dapat digunakan untuk menentukan apakah studi kelayakan tambang dan eksplorasi rinci diperlukan.

  • Eksplorasi Rinci (Detailed Exploration) adalah tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Jarak pencontohan sedemikian rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran , kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang lain dari endapan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Uji pengolahan dari pencontohan ruah (bulk sampling) mungkin di perlukan.

  • Laporan Eksplorasi (Exploration Report) adalah dokumentasi mutakhir dari setiap tahap eksplorasi yang menggambarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas endapan mineral. Laporan tersebut memberikan status mutakhir mengenai sumber daya mineral yang dapat digunakan untuk menentukan tahap eksplorasi berikutnya atau studi kelayakan tambang.
More aboutTahap Tahap Dalam Kegiatan Eksplorasi

Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan

Diposting oleh Selamat datang di blog

Di dalam dunia pertambangan banyak istilah istilah yang harus dimengerti dan dipahami secara gamblang, agar apa yang di ucpkan seorang mining enginer dapat di mengerti secara tepat dan jelas, berikut coba saya jelaskan definisi dari sumberdaya dan cadangan secara lebih dalam;
Dalam konteks ini suberdaya (Resource) baik itu mineral dan batubara, menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) sumberdaya adalah endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.
 
Suberdaya dibagi lagi kedalam beberapa kategori sebagai berikut;
  • Sumberdaya hipotetik (hypothetical resource) adalah jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap survei tinjau.
  • Sumberdaya tereka (inferred resource) adalah jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap prospeksi.
  • Sumberdaya terunjuk (indicated resource) adalah jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
  • Sumberdaya terukur (measured resource) adalah jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci. 
Sedangkan Cadangan (Reserve) menurut  Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah endapan mineral atau batubara yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.

Cadangan juga dibagi kedalam beberapa kategori antara lain;
  • Cadangan terkira (probable reserve) adalah sumberdaya bahan galian terunjuk dan sebagian sumberdaya bahan galian terukur, tetapi berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak.
  • Cadangan terbukti (proven reserve) adalah sumberdaya bahan galian terukur yang berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak.
More aboutKlasifikasi Sumberdaya dan Cadangan

Download Ebook Tambang - Fisika Dasar

Diposting oleh Selamat datang di blog on Senin, 15 September 2014

More aboutDownload Ebook Tambang - Fisika Dasar

Download Ebook Tambang - Bahan Galian Industri

Diposting oleh Selamat datang di blog on Rabu, 10 September 2014


Silahkan download Ebook Tambang - Bahan Galian Industri , pada link dibawah ini :
More aboutDownload Ebook Tambang - Bahan Galian Industri

Download Ebook Tambang - Pengantar Engineering

Diposting oleh Selamat datang di blog on Sabtu, 06 September 2014


Sihkan download Ebook Tambang - Pengantar Engineering , pada link dibawah ini :

Ayo beli kaos tambang keren untuk kamu , di link ini KAOS TAMBANG ,
More aboutDownload Ebook Tambang - Pengantar Engineering

Download Ebook Tambang - Kalkulus Dasar

Diposting oleh Selamat datang di blog


Silahkan download Ebook Tambang - Kalkulus Dasar , pada link dibawah ini :
Ayo beli kaos tambang keren untuk kamu , di link ini KAOS TAMBANG ,
More aboutDownload Ebook Tambang - Kalkulus Dasar

Download Ebook Tambang - Teknik Survey Dan Pemetaan

Diposting oleh Selamat datang di blog on Kamis, 04 September 2014


Silahkan download ebook teknik survey dan perpetaan di link dibawah ini :
  1. Download : Ebook Tambang - Teknik Survey Dan Pemetaan
  2. Download : Password Ebook Tambang - Teknik Survey Dan Pemetaan
More aboutDownload Ebook Tambang - Teknik Survey Dan Pemetaan