Wheel Loader

Diposting oleh Selamat datang di blog on Selasa, 27 Maret 2012

A. Pengertian Wheel Loader

Wheel loader adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda. Wheel Loader menggunakan ban sebagai penggeraknya yang memudahkan mobilitas dan juga fungsi articulate yang memberikan ruang gerak fleksibel . Wheel loader merupakan alat yang dipergunakan untuk pemuatan material kepada dump truck dan sebagainya. Sebagai prime mover loader menggunakan tracktor. Disini dikenal dua macam loader (ditinjau dari prime movernya), yakni :

a. Loader dengan penggeraknya crawler tractor atau disebut track cavator.
b. Loader dengan penggeraknya crawler tractor atau disebut wheel tractor

Wheel loader didapat dengan menambahkan bucket container yang dipasang dibagian depan. Loader dibuat kebanyakan dengan kendali hidrolis yang dilengkapi dengan tangan-tangan (arms) yang kaku untuk mengoperasikan bucketnya. Ukuran dari bucket bervariasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd kapasitas munjung terbesar. Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah loader dengan ukuran bucket sampai dengan 5 cuyd. Bucket loader direncanakan untuk membongkar muatan yang mempunyai ketinggian 8 sampai 15 ft dengan ketinggian tersebut cukup untuk membongkar muatan keatas dump truck.

Sesuai dengan namanya wheel loader menggunakan roda yang terbuat dari karet sebagai penggerak. Pemilihan pekerjaan dengan wheel loader harus memperhatikan :

• Jenis landasan untuk beroperasinya
• Jenis pekerjaan : mendorong, menarik
• Kekerasan jalan yang akan dilalui.
• Kemiringan jalan (tanjakan/turunan)
• Panjang lintasan pengangkutan

Jenis wheel loader pun dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan alat kendali, operasional dan kegunaannya yaitu :

a. Berdasarkan sistem kendali dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1.Cable Controlled.
Sistem penggerakattachment menggunakan kabel.

2. Hydraulic Controlled
Sistem penggerakattachment menggunakan hidrolis.

b. Berdasarkan roda penggeraknyaloader juga dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Crawler Loader.
Roda penggerak utama menggunakan set rantai.

2. Wheel Loader.
Roda penggerak utama menggunakan ban karet.

c. Berdasarkan sistem kemudi wheel loader juga dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Sistem Rear Steer.
Menggunakan alat kemudi yang penggeraknya berada pada ban belakang.

2. Articulated Wheel Loader.
Menggunakan alat kemudi dengan bagian penggeraknya ada pada bagian depan atau bucket dapat dibelokkan hingga membuat sudut 40ยบ derajat dari sumbu tengah alat secara keseluruhan.

B. Cara Kerja Wheel Loader

Wheel loader adalah Alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan dimuat kedalam dumptruck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader menggali, bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.

Wheel loader bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan (memuat /menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan. Apabila material harus dimuatkan ke alat angkut, misalnya truk, ada beberapa
cara pemuatan ialah:
a. V loading, ialah cara pemuatan dengan lintasan seperti bentuk huruf V,
b. L loading, truk di belakang Loader, kemudian lintasan seperti membuat garis tegak lurus,
c. Cross loading, cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif,
d. Overhead loading, dengan Loader khusus, bucket dapat digerakkan melintasi di atas kabin opeator.

Pada prakteknya, wheel loader diperoleh dengan menambahkan bucket container yang dipasang di bagian depan konstruksinya. Bucket digunakan menggali, memuat tanah atau material yang granular, menganakatnya dan diangkut untuk kemudian dibuang (dumping) pada suatuketinggian pada dump truck dan sebagainya. Loader ini sangat kaku, untuk menggerakkan bucket dapat dengan cable atau hydraulic. Tenaga gali pada keadaan horizontal (bucket tidak diangkat) didapat dari gerakan prime movernya, sehingga menggerakkan bucket ke atas dan ke bawah. Untuk menggali, bucket harus didorong pada material, jika telah penuh, tracktor mundur dan bucket di angkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar di tempat yang sudah ditentukan. Untuk saat ini umumnya loader dibuat dngan kendali hydraulic tang dilengkapi dengan “tamgam-tamgam (arms)” yang kaku untuk mengoperasikan bucketnya.

Ukuran bucket bervareasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd kualitas munjung terbesar. Yang biasa terpakai dan tersedia adalh loader dengan ukuran bucker sampai dengan ukuran 5 cuyd. Dengan blade bulldozer dengan memperhatikan perbandingan ukuran bucket dengan ukuran tracktor, sehingga pada waktu loader bekerja dengan bucket penuh pada keadaan pada keadaan extrime tidak terjungkel ke depan (terjungkal). Produsen alat berat biasanya memberikan angka keamanan 2 untuk mengimbangi „ terjungkalnya“ loader ke depan, artinya berat tractor imbang dengan berat bucket pada waktu penuh dalam keadaan extrime adalah dua kali. Untuk memperbesar angka keamanan terhadap bahaya terguling-guling, maka berat biasanya diperbesat 40% @ 60% lebih besar dari kapasitas muatan terguling (tipping load capacity) dengan demikian ukuran bucker dan tractor harus benar-benar proporsional.

C.Bagian-bagian Wheel Loader


1. Cab
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini biasanya memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat seperti sebuah bilik kaca dipasang di tengah loader. Ini mungkin atau mungkin tidak tertutup.

2. Lift Arm
Lift arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Ini mengangkat ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan silinder ember, perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.

3. Bucket
Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Ini adalah besar, sekop-seperti aparat di depan kendaraan yang digunakan untuk membawa kotoran atau bahan lainnya. Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat dilampirkan sebagai mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang dengan satu tujuan umum ember, satu ember untuk membawa batu, satu untuk membawa batubara dan lainnya untuk penanganan lebih mudah memuat bahan seperti kotoran. Di luar, berbagai macam kotak lain yang tersedia.

4. Backward Bucket
Backward Bucket terpasang di bagian belakang wheel loader, dan digunakan terutama untuk menggali sebagai lawan loading.

5. Boom
Boom terpasang ke backward bucket, dan membuatnya bergerak naik dan turun.


D. Kegunaan Wheel Loader dalam Pertambangan

Wheel Loader adalah alat yang dilengkapi dengan bucket untuk memuat material ke dalam truck, atau aplikasi lain seperti waste handling, memuat batu kedalam crusher, dsb. untuk meraup materi lepas dari tanah, seperti kotoran, pasir atau kerikil, dan memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain tanpa mendorong material di tanah. Sebuah loader umumnya digunakan untuk memindahkan bahan ditimbun dari permukaan tanah dan menyimpannya ke dalam sebuah truk sampah menunggu atau ke sebuah penggalian parit terbuka.

Wheel Loader juga digunakan untuk menggali pondasi basement suatu bangunan dengan catatan ruang geraknya memungkinkan untuk pelaksanaan pekarjaan. Penggunaan yang lain juga memuat material yang telah diledakan misalnya untuk pembuatan terowongan dan juga pekerjaan quarry dan pekerjaan terowongan.

Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3 macam :

1. I shape/cross loading
2. V shape loading
3. Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah load and carry.

Pada Wheel Loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi lainnya (tergantung dari attachment yang digunakan) seperti : WHA (waste handling arrangement) Integrated Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.
Wheel Loader juga dapat difungsikan sebagai alat pengerjaan pada umumnya mulai dari clearing ringan, menggusur, ataupun menggali dangkal.




Download File Power Pint dan Ms.Word nya  Di Sini
More aboutWheel Loader

Tentnag Dump Truck

Diposting oleh Selamat datang di blog

Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter – up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri.

Dump Truck dapat menumpahkan muatan secara hidrolis yang menyebabkan satu sisi baknya terangkat, sedangkan satu sisi lainnya berfungsi sebagai sumbu putar atau engsel.

Dalam industri pertambangan khususnya pertambangan terbuka (open pit mining) truk digunakan untuk memindahkan material hasil tambang maupun material tanah penutup barang tambang. Untuk meningkatkan produktivitas pertambangan maka diperlukan adanya alat transportasi pertambangan yang memiliki kapasitas besar dan performa yang baik.
Kapasitas sebuah Off-Road Mining Dump Truck ditentukan oleh kapasitas dump body-nya. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik maka diperlukan dump body dengan performa yang baik serta aman untuk digunakan.

A. Jenis – Jenis Dump Truck

Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :

1. On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.
2. Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3.

Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis truck dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. End-Dump atau Rear Dump, yaitu Dump Truck dengan cara pengosongan muatan ke belakang,
2. Side-Dump, Dump Truck dengan cara pengosongan muatan
ke samping, dan
3. Bottom-Dump, Dump Truck dengan cara pengosongan muatan ke samping.

Berdasarkan ukuran muatannya, dump truck dapat dibedakan menjadi tiga:

1. Ukuran kecil, memiliki kapasitas angkut maksimum 25 ton.
2. Ukuran sedang memiliki kapasitas 25 sampai 100 ton, dan
3. Ukuran besar jika kapasitasnya lebih dari 100 ton

B. Bagian-bagian Dump Truck

1. Dump Body
2. Rock Ejector
3. Final Drive
4. Oil retarder Tank
5. Steering & Hois tank
6. Front Wheel
7. Turn Signal lamp
8. Head lamp
9. Radiator
10. Canopy Spill Guard



Yang mau download lengkap File Power Point dan Ms.Word nya silahkan klik Di Sini
More aboutTentnag Dump Truck

Tentang Power Shovel

Diposting oleh Selamat datang di blog

A.Tentang Power Shovel
Power Shovel merupakan alat berat gali dan muat tambang yang sering digunakana berupa skop mekanasi yang amat besar. Alat ini digerakkan oleh mesin uap, mesin bensin, mesin diesel,atau dapat juga motor listrik. Ukuran alat ini ditentukan oleh besarnya sekop yang dapat digerakkan, baik dalam arah horizontal maupun vertikal. Ukuran skop Power Shovel kecil berkisar ½ sampai 2 yard3 (1 yard = 3 ft = 90 cm) atau sekitar 0,36 m3 sampai 1,56 m3; ukuran sedang berkisar 2 sampai 8 yard3 ( 1,56-18,2 m3), dan ukuran besar 8 – 35 yard3 (18,2 – 25,5 m3).

Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).


B. Cara Kerja Power Shovel

Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:

1.Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing.
2.Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi.
3.Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing.
4.Swing (memutar) untuk membuang (dump).
5.Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
6.Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

Sudut yang dibuat antara boom dengan bidang datar menyudut sebesar 45o, pekerjaan yang dilakukan dapat sebagai alat gali (utamanya) maupun utamanya alat muat. Yaitu dengan cara “dipper” (mangkuk) dikerukkan dari bawah menengadah keatas pada kaki jenjang (power shovelnya sebagai alat gali -- excavator); atau pada kaki timbunan hasil bongkaran (hasil peledakan) – utamanya sebagai alat muat.

Setelah “dipper” (mangkuk) penuh; kemudian superstructure (kabin beserta boom) berputar menghadap posisi truck untuk menumpahkan isi dipper keatas/kedalam bak truck, dengan membuka “dasar dipper” dengan cara menarik “latch” (grendel) sehingga isi “dipper” tertumpah.

Bila “power shovel” sebagai alat gali maka berat “counter weight”nya lebih besar dibanding, apabila “power shovel” sebagai alat muat, pada ukuran “dipper” yang sama.
Cara penempatan Power Shovel di tempat kerja ada bermacam-macam, tergantung dari kondisi topografi lapangan dan tujuan pekerjaan tersebut, antara lain :

- Jika tempat kerja telah tersedia, misalnya pada daerah kerja yang sudah merupakan lereng bukit, maka tidak perlu lagi dibuatkan jalan masuk dan tempat kerja awal.
- Bila tempat yang akan digali masih merupakan daerah yang datar, maka perlu dibuat dulu sebuah jalan masuk dan tempat kerja awal yang berbentuk lereng landai. Pembuatantersebut dapat dilakukan nmenggunakan alat itu sendiri, atau menggunakan Buldoser; kemudian kalau udah di tempat kerjanya, harus diletakkan sedemikian rupa sehingga gerakannya efisien dan cukup tempat untuk alat-alat angkut yang mendekat ke situ.


Pada umumnya semakin keras jenis material yang digali semakin kecil ukuran skop yang harud dipakai, tetapi gigi-gigi pada skop tersebut harus terbuat dari baja mangan (manganese steel) Fe2MgO3, cara penggaliannya tergantung pada cara menggerakkan lengan sekop tersebut. Produktivitas Power Shovel tergantung dari:

a.Keadaan material (keras, lunak)
b.Kondisi lapangan, misalnya tinggi lereng yang digali.
c.Efisiensi alat muat dan alat angkut, serta keserasian ukuran ke dua alat
tersebut.
d.Pengalaman operator yang menanganinya.

C. Penggunaan Power Shovel

1. Sebagai Alat Gali
Penggunaan “power shovel” sebagai alat gali adalah :

i. Membuat tanggul (embankment digging)
ii. Menggali secara datar (digging on horizontal plane)
iii. Membuat lereng (dressing slopes)
iv. Menggali ke arah daerah yang lebih rendah (digging below grade)
v. Membuat parit (digging shallow trench)

2. Sebagai Alat Muat
Penggunaan “power shovel” sebagai alat muat adalah :

i. Memuat ke alat angkut (loading haul units)
ii. Membuang material ke samping (side casting)
iii. Menimbun ke atas tumpukan material (dumping onto spoil banks)
iv. Menimbun ke dalam “hopper” (dumping into hoppers)

Mau donload file lengkapnya berupa Power Point dan Ms.Word x silahkan Di Sini
More aboutTentang Power Shovel

Proses Pengolahan Nikel

Diposting oleh Selamat datang di blog

Proses pengolahan dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen.

Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:

• Pengeringan di Tanur Pengering
bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran +25 mm dan – 25 mm.

• Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi
untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.

• Peleburan di Tanur Listrik
untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak.

• Pengkayaan di Tanur Pemurni
untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas
75 persen.

•Granulasi dan Pengemasan
untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.Endapan nikel laterit di Sorowako terbentuk karena proses pelapukan dari batuan ultramafik yang terbentang dalam suatu singkapan tunggal terbesar di dunia seluas lebih dari 120 km x 60 km. Sejumlah endapan lainnya tersebar di provinsi Sulawesi Tengah dan Tenggara.
More aboutProses Pengolahan Nikel

Sedekit tentang Penambangan Timah

Diposting oleh Selamat datang di blog

Proses penambangan timah terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan secara menyeluruh, hal ini oleh PT. TIMAH di sebut dengan Penambangan Timah Terpadu.

1. EKSPLORASI (exploration)
Eksplorasi merupakan kegiatan kajian dan analisa sistematis guna mengetahui seberapa besar cadangan biji timah yang terkandung. Didalam operasional kegiatan eksplorasi melibatkan beberapa komponen seperti surveyor (pemetaan awal), sumur bor/small bore ( mengambil sample timah dengan teknik bor tanah), lab analisis, hingga pemetaan akhir geologis (geological map).

Proses eksplorasi sangat menentukan berjalannya suatu proses penambangan timah. Karena dari tahap inilah muncul DATA PETA GEOLOGIS secara lengkap sebagai panduan utama dalam kebijakan penambangan timah. Sehingga proses selanjutnya dapat ditempuh dengan berbagai analisa operasional yang baik, termasuk rencana anggaran dan sebagainya.

2. OPERASIONAL PENAMBANGAN ( mining )
Didalam proses penambangan timah dikenal 2 jenis penambangan yang dikenal di Bangka Belitung.

a. Penambangan Lepas Pantai

Pada kegiatan penambangan lepas pantai, perusahaan mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai (off shore). Armada kapal keruk mempunyai kapasitas mangkok (bucket) mulai dari ukuran 7 cuft sampai dengan 24 cuft.

Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter di bawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari 100 karyawan yang waktu bekerjanya terbagi atas 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang tahun.

Hasil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 30% Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk dibawa ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT) untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu minimal 70-72% Sn.

b. Penambangan Darat

Penambangan darat dilakukan di wilayah daratan pulau Bangka Belitung, tentunya system operasional yang digunakan tidaklah sama seperti pada wilayah lepas pantai. Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump).Setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan dengan memberikan peta cadangan yang telah dilakukan pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan.

Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama. Pada daerah tertentu, penambangan timah darat menghasilkan wilayah sungai besar yang disebut dengan kolong/danau. Kolong/danau itulah merupakan inti utama cara kerja penambangan darat, karena pola kerja penambangan darat sangat tergantung pada pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air dalam jumlah besar. Sehingga bila kita lihat dari udara, penambangan timah darat selalu menimbulkan genangan ari dalam jumlah besar seperti danau dan tampak berlobang-lobang besar.

Produksi penambangan darat yang berada di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) perusahaan dilaksanakan oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha dibawah kendali perusahaan. Hampir 80% dari total produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat mulai dari Tambang Skala Kecil berkapasitas 20 m3/jam sampai dengan Tambang Besar berkapasitas 100 m3/jam. Produksi penambangan timah menghasilkan bijih pasir timah dengan kadar tertentu.

# Peleburan Timah

Proses peleburan merupakan proses melebur bijih timah menjadi logam Timah. Untuk mendapatkan logam timah dengan kualitas yang lebih tinggi, maka harus dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu dengan menggunakan suatu alat pemurnian yang disebut crystallizer.Produk yang dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok atau batangan dengan skala berat antara 16 kg sampai dengan 26 kg per batang. Produk yang dihasilkan juga dapat dibentuk sesuai permintaan pelanggan (customize) dan mempunyai merek dagang yang.

# Pemasaraan Timah

Kegiatan pemasaran mencakup kegiatan penjualan dan pendistribusian logam timah.Pendistribusian logam timah hampir 95% dilaksanakan untuk memenuhi pasar di luar negeri atau ekspor dan sebesar 5% untuk memenuhi pasar domestik. Negara tujuan ekspor logam Timah antara lain adalah wilayah Asia Pasifik yang meliputi Jepang, Korea, Taiwan, Cina dan Singapura, wilayah Eropa meliputi Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol dan Italia serta Amerika dan Kanada.

Pendistribusian dilaksanakan melalui pelabuhan di Singapura untuk ekspor sedangkan untuk domestik dilaksanakan secara langsung dan melalui gudang di Jakarta. Tipe pembeli logam timah dapat dikelompokkan atas pengguna langsung (end user) seperti pabrik atau industri solder serta industri pelat timah serta pedagang besar (trader).

Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang telah diterima oleh pasar internasional dan terdaftar dalam pasar bursa logam di London (London Metal Exchange). Kualitas setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan dijamin dengan sertifikat produk (weight and analysis certificate) yang berstandar internasional dan berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan oleh London Metal Exchange (LME) sehingga dapat diperdagangkan sebagai komoditi di pasar bursa logam. Jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT Tambang Timah dibedakan atas kualitas dan bentuknya.
More aboutSedekit tentang Penambangan Timah

Apa kabar semua ?

Diposting oleh Selamat datang di blog on Jumat, 23 Maret 2012

hallo all... ahha aq dah lama yah gak update blog ini.... hem mungkin gini lah aq kalau lagi malas  nulis bisa lama banget... apalagi sekarang memang sedang fokus ma kuliah (Gara2 IP q anjlok) dan fokus ama pen spinning ....

Tapi insyallah aku mau mulai ngurus ini blog lagi... doain ya moga bisa bangkit dari... kemalasan ini.......hahaha
More aboutApa kabar semua ?