Download makalah metode Eksplorasi Bijih Besi

Diposting oleh Selamat datang di blog on Jumat, 23 November 2012

Silahkan download file makalah metode Eksplorasi Bijih besi Di Sini .Dibawah ini adalah sari dari makalah ini.


Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaanya. Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit , magnetit, pirit dan siderit. Salah satu kegunaan bijih besi adalah sebagai bahan pembuatan baja. Kebanyakan besi ditemukan dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi yang disebut bijih besi. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi yang telah diekstrak. Bijih besi jarang dijumpai dalam keadaan bebas, biasanya bijih besi ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya.  Pada dasarnya mineral bijih besi banyak terdapat sebagai metasomatik kontak maupun sebagai endapan sekunder yang terpendam dan tersingkap secara acak.

Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan geologi yang umumnya dilakukan melalui empat tahap sebagai berikut : survei tinjau, prosepeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi rinci. Survei tinjau, tahap eksplorasi untuk mengidetifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi kerdaptan mineral pada skala regional. Prospeksi, tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yang mengandung endapan mineral yang potensial.

Eksplorasi umum, tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi.Ada beberapa metode eksplorasi bijih besi yang dapat digunakan salah satunya adalah metode magnetik, yaitu metode   yang cocok digunakan untuk eksplorasi mineral magnetis seperti bijih besi seperti magnetit dan hematit. Metode ini didasarkan pada nilai anomali medan magnet bumi di suatu kawasan survei. Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi memiliki sifat seperti magnet yaitu kutub utara dan selatan.
More aboutDownload makalah metode Eksplorasi Bijih Besi

Rijang sebagai Batu setengah Permata

Diposting oleh Selamat datang di blog on Jumat, 02 November 2012

Rijang (SiO2) Terbentuk dari proses replacement terhadap batu gamping oleh silika organik atau anorganik. Rijang berbutir sangat halus umumnya berwarna kehijauan atau kehitaman, nilai kekerasannya 7.

Rijang banyak tersebar diwilayah indonesia diantaranya daerah Istimewa aceh, Jawa barat, Jawa tengah, Jawa timur, Kalimantan barat, Kalimantan selatan, Sulawesi selatan, Nusa tenggara timur.

Rijang termasuk sebagai bahan batu setengah permata. Oleh sebab itu kebanyakan dibentuk sebagai hiasan (ornament).
Proses penambangan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti linggis.
More aboutRijang sebagai Batu setengah Permata

Fosfat sebagai Bahan Galian Industri untuk Pupuk

Diposting oleh Selamat datang di blog

Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan     P2O5.

Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit. Sifat fisik yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H. Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam.
Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan P2O5, antara 4-42 %. Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat ditentukan oleh jumlah kandungan N (nitrogen), P (fosfat atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O). Fosfat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan. Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya.

Proses penambangan dilakukan dengan cara sederhana dengan peralatan sederhana.
More aboutFosfat sebagai Bahan Galian Industri untuk Pupuk

Mengenal Batu Oniks

Diposting oleh Selamat datang di blog

Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaCO3 terdiri dari mineral kalsit yang berlapis dengan ketebalan dan pola yang bervariasi. Umumnya berwarna putih kekuningan dan agak bening sehingga tembus pandang. Oniks terjadi pada rongga atau tekanan batu gamping yang berasal dari larutan kalsium karbonat baik yang terjadi pada temperatur panas atau dingin. Bila oniks ini terkena proses metamorfose maka akan terbentuk oniks marmer. Seperti marmer, oniks tidak tahan terhadap larutan asam oleh sebab itu disarankan jangan sampai terkena air hujan.

Oniks biasanya dimanfaatkan sebagai hiasan seperti asbak, vas, lampu duduk/ gantung atau bentuk dekorasi lainnya.

Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaannya yaitu didaerah jawa barat (Ciniru, kabupaten kuningan), Jawa tengah (Daerah wirosari), dan beberapa daerah jawa timur.
Proses penambangan yang dilakukan sama seperti penambangan marmer.
More aboutMengenal Batu Oniks

Dolomit sebagai Bahan Galian Industri

Diposting oleh Selamat datang di blog

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga     pengotor,       terutama        ion      besi. Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batugamping dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan penggunaan batugamping atau magnesit untuk suatu industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam. Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua. Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batugamping.

Penambangan dolomit dilakukan sama dengan penambangan batu gamping.
More aboutDolomit sebagai Bahan Galian Industri

Batu Gamping sebagai Bahan Galian Industri

Diposting oleh Selamat datang di blog

Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.

Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain.

Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu kapur Indonesia terdapat di Sumatera Barat.
Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan dalam bentuk bukit. Oleh sebab itu teknik penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dalam bentuk Quarry tipe sisi bukit (Side hill type).
More aboutBatu Gamping sebagai Bahan Galian Industri