Tentang Settling Pond

Diposting oleh Selamat datang di blog on Senin, 30 September 2013

Settling Pond berfungsi sebagai tempat menampung air tambang sekaligus untuk mengendapkan partikel-partikel padatan yang ikut bersama air dari lokasi penambangan, kolam pengendapan ini dibuat dari lokasi terendah dari suatu daerah penambangan, sehingga air akan masuk ke settling pond secara alami dan selanjutnya dialirkan ke sungai melalui saluran pembuangan.



Dengan adanya settling pond, diharapkan air yang keluar dari daerah penambangan sudah bersih  dari partikel padatan sehingga tidak menimbulkan kekeruhan pada sungai atau laut sebagai tempat pembuangan akhir. Selain itu juga tidak menimbulkan pendangkalan sungai akibat dari partikel padatan yang terbawa bersama air.

Bentuk settling pond biasanya hanya digambarkan secara sederhana, yaitu berupa kolam berbentuk empat persegi panjang, tetapi sebenarnya dapat bermacam-macam bentuk disesuaikan dengan keperluan dan keadaan lapangannya. Walaupun bentuknya dapat bermacam-macam, namun pada setiap settling pond akan selalu ada 4 zona penting yang terbentuk karena proses pengendapan material padatan. Keempat zona tersebut adalah :

1. Zona masukan (inlet)
Merupakan tempat masuknya air lumpur kedalam settling pond dengan anggapan campuran padatan-cairan yang masuk terdistribusi secara seragam.

2. Zona pengendapan (settlement zone)
Merupakan tempat partikel padatan akan mengendap. Batas panjang zona ini adalah panjang dari kolam dikurangi panjang zona masukan dan keluaran.

3. Zona endapan lumpur (sediment)
Merupakan tempat partikel padatan dalam cairan (lumpur) mengalami sedimentasi dan terkumpul di bagian bawah kolam.

4. Zona keluaran (outlet)
Merupakan tempat keluaran buangan cairan yang jernih. Panjang zona ini kira-kira sama dengan kedalaman kolam pengendapan, diukur dari ujung kolam pengendapan.

Jangan lupa kunjungi juga blog ku yang lain belajar photoshop dan Free Mp3
More aboutTentang Settling Pond

Tentang Bahan Peledak

Diposting oleh Selamat datang di blog on Sabtu, 28 September 2013

Bahan peledak yang dimaksudkan adalah bahan peledak kimia yang didefinisikan sebagai suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, atau campurannya yang apabila diberi aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat dan hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.

Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi bahan peledak mekanik, kimia, dan nuklir (J. J. Manon, 1978). Karena pemakaian bahan peledak kimia lebih luas dibandingkan dengan sumber energi lainnya, maka pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif diperkenankan. Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif murah, penanganan teknis lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay time) dan dibandingkan dengan  nuklir bahayanya lebih rendah.
     
Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith (1988) yaitu :

1.Bahan peledak kuat contohnya TNT, Dinamite, Gelatine
2.Agen Peledakan contohnya ANFO, Slurries, Emulsi, Hybrid ANFO, Slurry mixtures
3.Bahan peledak khusus contohnya Seismik, Trimming, Permisible, shaped Charges, Binary, LOX, Liquid.
4.Pengganti bahan peledak contohnya Compressed air/gas, Expansion agents, mechanical methods, waterjets, jet piercing.



Sifat-sifat fisik bahan peledak adalah suatu kenampakan nyata dari sifat bahan peledak ketika menghadapi perubahan kondisi lingkungan sekitarnya, yaitu antara lain :
1.Densitas yaitu angka yang menyatakan perbandingan berat per volume
2.Sensitifitas adalah sifat yang menunjukan kemudahan inisiasi bahan peledak atau ukuran minimal booster yang diperlukan
3.Ketahanan terhadap air (water resistence)
4.Kestabilan kimia (chemical stability)
5.Karekteristik gas ( fumes characteristic)


Kamu juga bisa download untuk menambah pengatahuan kamu di link ini Makalah Teknik Peledakan




Jangan lupa baca juga artikel tentang peledakan lainya :
Belajar dari Soal Dan Jawaban Tentang Teknik Peledakan

Jangan lupa kunjungi juga blog ku yang lain belajar photoshop dan Free Mp3
More aboutTentang Bahan Peledak

Download 127 Gadget Windows 7 Lengkap

Diposting oleh Selamat datang di blog on Jumat, 27 September 2013





Bagi kamu pengguna windows pasti sudah tahu yang namanya gadget, sebuah tool tambahan yang berada didekstop untuk menambah keindahan dekstop komputer atau laptop kita. Disini aku akan berbagi koleksi gadget Windows . Silahkan kamu download di link berikut ini 127 Gadget Windows . Ada bermacam gadget pada link tersebut mulai dari jam,battery meter,cpu meter,piano,game, dan lainnya.




Jangan lupa kunjungi juga blog ku yang lain belajar photoshop dan Free Mp3

More aboutDownload 127 Gadget Windows 7 Lengkap

Metode Tambang Bawah Tanah Supported Stope

Diposting oleh Selamat datang di blog on Kamis, 26 September 2013

 Metode Penambangan Bawah Tanah Supported Stope merupakan metode tambang bawah tanah yang pada sistem bukaannya menggunakan sistem penyanggaan.









Terbagi menjadi beberapa jenis penambangan antara lain :

a.  Cut and Fill
Cut and fill merupakan suatu cara penambangan yang mengali bagian demi bagian. Sebelum pengalian berikutnya dilakukan maka dilakukan penggisian material dari luar untuk mengantikan material yang telah ditambang. Dan material-material tersebut dapat berfungsi sebagai :
1. Tempat berpijak pengalian dan pemborab berikutnya
2. Sebagai penyangga country rock
3. Mencegah terjadinya surface subsidence secara tiba-tiba jika sudah banyak material yang diambil.

Sedangkan syarat dari pemakai methode ini adalah :
1. Untuk penambangan dengan country rock agak lunak
2. Untuk endapan berbentuk vien harus memiliki dip kurang dari 45 derajat.
3. Ketebalan bijih antara 1 – 6 meter
4. Memiliki batas yang kurang jalas antara ore body dan country rock
5. Memiliki kadar tinggi agar pembelian material pengisi seimbang dengan penambangan.



b. Stull Stoping
Stull stoping merupakan suatu cara dimana tempat penggalian disanggah dengan menggunakan kayu dari foot wall sampai hanging wall. Pengaruh kayu yang demikian disebut dengan “stull” yang dapay dipasang dengan jarak yang konstan atau dengan jarak yang sembarang mengingat pemasangan hanya pada tempat-tempat tertentu saja. Syarat dari pemakaian metode ini antara lain :
1. Country rock cukup kuat namun mudah pecah berbongkah-bongkah, untuk material yang lunak stull kurang cocok mengingat ini digunakan bukan untuk menahan beban yang besar.
2. Ketebalan dari ore berkisar antara 1 – 3 meter
3. Memiliki mining recovery yang tinggi dan kadar yang tinggi.




c. Square Setting
Square setting merupakan suatu cara penambangan dengan menyangga secara sistematis disetiap bagian-bagian yang telah selesai ditambang, dengan menggunakan kayu yang bebentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar. Pemakaian metode ini memiliki syarat antara lain :

1. Bijih sangat mudah runtuh sehingga perlu suatu penyangga yang sistematis pada setiap bagian yang telah selesai ditambang. Sedangkan country rocknya sendiri juga mudah runtuh. Mudah runtuhnya suatu endapan bijih disebabkan oleh beberapa hal antara lain : penyisipan batuan lunak diantara bijih, jika pembentu bijih merupakan mineral-mineral sulfida biasanya gampang rapuh, adanya perubahan-perubahan struktur geologi disekitarnya.
2. Kemiringan harus lebih dari 45 derajat
3. Ketebalan endapan minimal 3,5 meter
4. Memiliki kadar d n minin recovery yang tnggi
5. Memiliki batas-batas yang kurang jelas antara badan bijih dan country rocknya.

Silahkan download juga file Makalah Pembukaan Tambang Bawah Tanah
Postingan terkait lainnya :
Pengertian Metode Ambrukan
Metode Tambang Bawah Tanah Open Stope

Jangan lupa kunjungi juga blog ku yang lain belajar photoshop dan Free Mp3
More aboutMetode Tambang Bawah Tanah Supported Stope

Metode Tambang Bawah Tanah Open Stope

Diposting oleh Selamat datang di blog

Metode open stope merupakan metode penambangan untuk endapan-endapan bijih yang mana batuan sekelilingnya kuat, ukuran-ukuran endapan tidak begitu besar. Terbagi lagi menjadi beberapa jenis penambangan antara lain :

a. Underground Glory Hole (tambang gabungan)
Pada umumnya disini dijaga agar pembukaan tanah tidak longsor, oleh karena itu harus ditinggalkan pilar (bila memungkinkan dipilih sebagai pilar adalah tempat yang mengandung kadar rendah). Atau diadakan pengisian pada daerah yang telah selesai ditambang, sehingga sebisa mungkin tidak terjadi penurunan tanah. Kondisi ini sangat cocok bila kondisi batuan sekitar atau country rock cukup kuat dengan bentuk endapan bijihnya kecil-kecil. Pengembangan memungkinkan jika tergantung kondisi endapan dan bentuk bijih.

b. Gophering
Gophering merupakan suatu cara penambangan untuk endapan bijih yang kecil (lebih kecil dari tiga meter tebal atau lebarnya), bentuk tidak teratur tetapi batuannya keras dan bijihnya memiliki kadar yang tinggi. Endapan bijih yang demilikian tidak dapat ditambang seluruhnya tanpa meninggalkan pilar atau penyangga, arah penambangannya menuruti arah pesebaran dari bijih.




c. Shrinkage Stoping
Shrinkage stoping merupakan suatu cara penambangan yang termasuk over hand stoping, dimana tiap-tiap bagian “slice” dibor dan diledakkan, dari bawah tumpukan hasil ledakkan itu akan dibiarkan di floor (lantai) untuk dipakai sebagai berikut, yaitu :

1.Tempat berpijak untuk pemboran berikutnya
2.Untuk penyangga country rock
Semakin lama volume dari peledakan hasil penambangan akan semakin banyak, dan jika penambangan telah selesai maka stope akan kosong karena hasil penambangan akan dikeluarkan semuanya.Metode ini sangat cocok untuk endapan bijih dengan benrtuk vein yang memiliki dip yang terjal dan memanfaatkan gravity flow.

d. Sub-level Stoping
Penambangan yang dilakukan dengan membuat sub-level diantara level-levelnya, biasanya jarak antar level berkisar antara 100 – 200 feet, sedangkan jarak antara sub-level sekitar 25 – 40 feet. Cara penambangan ini dilakukan dengan over hand stoping method.

Syarat pemakaian metode ini antara lain :

1.Tebal dinding vein harus antara 1 – 20 meter
2.Dip vein sebaiknya lebih dari 30 derajat, karena semakin miring akan semakin baik dan memudahkan dalam penagangkutannya.
3.Country rock harus keras sehingga tidak memerlukan penyanggaan
4.Agar tidak mudah terjadi dilusi maka country rock harus kuat dan keras
5.Batas antara country rock dan bijih harus terlihat jelas dan bentuknya teratur
6.Kadar bijih sebaiknya merata karena metode ini tidak memungkinkan untuk melakukna selectif mining.


Baca juga postingaan tentang tambang bawah tanah lainnya :
Pengertian Metode Ambrukan


Jangan lupa kunjungi juga blog ku yang lain belajar photoshop dan Free Mp3
More aboutMetode Tambang Bawah Tanah Open Stope

Tentang AMDAL

Diposting oleh Selamat datang di blog on Rabu, 25 September 2013

Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut :

1. Pengelolaan Lingkungan
Dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan diperlukan adanya susunan rencana pengelolaan lingkungan. Susunan rencana pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan setelah diketahui dampak-dampak yang akan terjadi akibat proyek yang akan dilakukan. Di sinilah peranan penting AMDAL agar proyek pembangunan yang dilakukan tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

2.Pengelolaan Proyek
Dalam pengelolaan proyek, peranan AMDAL adalah terlebih dahulu melakukan fase-fase berikut :
a) Fase Identifikasi
b) Fase studi kelayakan
c) Fase desain kerekayasaan (engineering design) atan fase rancangan
d) Fase pembangunan proyek
e) Fase proyek berjalan atau fase proyek beroperasi
f) Fase proyek telah berhenti beroperasi atau pasca opeasi (post operation)




3. Pengambilan Keputusan
Dari hasil AMDAL, dapat diketahui apakah suatu aktivitas pembangunan akan berdampak baik atau buruk pada lingkungan. Pemerintah pun akan mengambil keputusan dari hasil AMDAL tersebut. Jika berdampak baik, maka pembangunan akan dilanjutkan secara berkesinambungan. Akan tetapi jika kegiatan pembangunan tersebut berdampak buruk pada lingkungan, maka kegiatan tersebut tidak akan dilakukan atau dilakukan alternatif-alternatif lain yang dapat menghilangkan atau meminimalisasi dampak negatif tersebut.

4. Dokumen yang Penting
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting yang merupakan sumber informasi yang sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan :
a) Sebagai informasi pembanding dalam hasil analisis
b) Sebagai sumber informasi yang penting untuk proyek yang akan dilaukan di daerah dekat lokasi tersebut.
c) Dokumen penting yag dapat digunakan di pengadilan dalam menghadapi tuntutan proyek lain, masyarakat atau instansi pengawas.

Secara umum, kegunaaan AMDAL adalah :
a.  Mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tidak rusak.
b.  Menghindari efek samping dari pengelolaan sumber daya alam.
c.  Mencegah terjadinya perusakan lingkungan akibat pencemaran, sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.
d.  Mengetahui manfaat yang berdaya guna dan berhasil guna bagi bangsa, negara, dan masyarakat.

Bagi kamu yang mau download makalah AMDAL yaitu tentang Pembangunanan berbasis lingkungan silahkan download dilink berkut ini Makalah AMDAL - Pembangunan Berbasis LIngkungan

Jangan lupa kunjungi juga blog ku yang lain belajar photoshop dan Free Mp3
More aboutTentang AMDAL

Pengertian Metode Ambrukan Pada Tambang Bawah Tanah

Diposting oleh Selamat datang di blog

Metode ambrukan (caving method) adalah cara penambangan untuk endapan bijih dimana penambangan dilakuakn pertama-tama dengan melakukan penggalian bagian bawah (under cutting) yang kemudian menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat batuan itu sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari keduanya. Atau biasa juga diartikan dengan cara penambangan endapan bijih pada tambang bawah tanah dengan cara pengambrukan / meruntuhkan bijih bagian atas setelah dibuat lombong ambrukan di bagian bawahnya.Caving method adalah metode penambangan yang bertujuan untuk memotong bagian bawah dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut mengalami

keruntuhan. Metode ini diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat produksinya yang lebih tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah di tentukan di ledakan pada tahap level Undercut sehingga massa batuan yang berada diatasnya akan runtuh. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom bijih menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih diatas level undercut hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses selanjutnya.




Area dan Volume dari bijih yang di pindahkan pada bagian bawah blok pada saat undercutting harus seluas mungkin untuk memulai terjadinya peronggaan massa batuan diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih yang berada di bagian bawah blok memberikan tempat untuk bijih yang hancur terkumpul dan memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijih pada blok batuan runtuh dan ditarik.

Bagi kamu yang mau donwload materi lengkapnya tentang Metode ambrukan pada tambang bawah tanah kamu bisa mendownloadnya disini Makalah Metode Ambrukan (Caving Method)

Jangan lupa kunjungi juga blog ku yang lain belajar photoshop dan Free Mp3
More aboutPengertian Metode Ambrukan Pada Tambang Bawah Tanah

Sistem Penambangan Quarry

Diposting oleh Selamat datang di blog on Selasa, 24 September 2013

Quarry adalah system tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, antara lain: penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya. Quarry dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk loose/broken materials  ataupun dalam bentuk dimensional stones.



Dimensi batuan yang diproduksi pada sistem penambangan quarry, pada umumnya adalah mineral yang berbentuk prismatik pendek atau balok-balok yang memiliki ukuran dan bentuk yang kasar. Quarry pada dasarnya sama dengan open pits, namun yang membedakannya adalah material yang ditambang. Open pit pada dasarnya merupakan tambang terbuka yang menambang mineral logam. Sedangkan quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan terbuka yang menambang mineral non logam atau batuan, contoh material yang biasanya ditambang pada quarry yaitu : marmer, batu granit, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Produk yang dihasilkan pada system quarry pada umumnya merupakan dimensi batuan nonlogam (Barton, 1968). Pada umumnya, dimensi batuan granit, marmer, batu gamping, batu pasir, batu ubin besar, dan slate  yang diperkirakan semakin lama semakin turun atau semakin susah untuk dipotong. Karena kesulitan atau kendala dan biaya yang berasosiasi dengan proses pemotongan batuan, quarry pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan metode lain di tambang terbuka, dengan square set stoping, merupakan biaya terbesar dalam penambangan. Quarry juga memiliki selektifitas yang tinggi, metode dalam skala kecil, dengan produktifitas yang rendah.




Ada dua istilah yang dipakai pada cara penambangan secara kuari ini, berdasarkan bentuk yang dihasilkan, yaitu :

• Dimension stone, biasa pada penambangan batu mamer, dimana dipergunakan gergaji atau dengan peledakan khusus, sehingga dihasilkan bongkah-bongkah yang baik dan teratur. Produksinya sangat selektif dengan jumlah yang terbatas. Pada metode penambangan ini muka dari jenjang (bench face)  adalah hampir vertical.

• Broken stone adalah cara penambangan guna menghasilkan batu pecah dan pada umunya dilakukan dengan cara peledakan. Pada metoda penambangan ini, muka dari jenjang (face bench) tidak pasti harus vertical, tetap diusahakan.



Jika kamu mau file lengkapnya berupa makalah dan presentasi bisa download Makalah Sistem Penambangan Quarry

Jangan lupa kunjungi juga blog ku yang lain belajar photoshop dan Free Mp3
More aboutSistem Penambangan Quarry

Belajar dari Soal dan Jawaban Peledakan Tambang

Diposting oleh Selamat datang di blog on Senin, 23 September 2013

Teknik Peledakan  merupakan mata kuliah ku pada semester lima kemarin, ada tugas besarnya berupa pembuatan maket tentang peledakan mulai dari geometri peledakan, bahan dan alat peledakan serta posisi primer pada lubang ledak.

Terkadang penting juga belajar dari menjawab soal, guna menambah pengatahuan kita. Kali ini saya akan sharing tentang Soal-soal teknik peledakan tambang beserta jawabanannya.





Soal :
1. Jelaskan tujuan dari pekerjaan Pemboran dan Peledakan!
2. Jelaskan dasar-dasar dari pemilihan alat bor!
3. Jelaskan prinsip kerja Kompresor!
4. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat teknis penting dari batuan yang berpengaruh pada pemboran batuan!
5. Berdasarkan perlengkapan alat pemboran rotary percusive, 6. jelaskan yang dimaksud dengan Integral Drill Steels dan Extension Drill Steels!
7. Jelaskan yang dimaksud dengan Rock Drillability!
8. Sebutkan faktor-faktor yang memepengaruhi Rock Blastability!
9. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi bahan peledak menurut R.L.Ash dan J.J.Manon!
10. Jelaskan yang dimaksud dengan detonator, sumbu api, dan sumbu ledak!
11. Jelaskan perbedaan Igniter Cord dan Timming!
12. Sebutkan dan jelaskan beberapa sifat bahan peledak dalam hubungannya dengan penggunaanya!
13. Jelaskan tujuan dari penyalaan awal dari suatu metode peledakan!
14. Jelaskan tiga cara penempatan primer untuk melakukan kontak pertama pada proses penyalaan awal!
15. Sebutkan dan jelaskan macam penyalaan awal dengan sumbu ledak!
16. Jelaskan penyalaan awal Non Elekrik!
17.Jelaskan yang dimaksud dengan Hot Wire Fuse Luster pada cara dan alat pengapian sumbu api (ignition)!
18. Jelaskan yang dimaksud dengan Lead Spitter Fuse  pada cara dan alat pengapian sumbu api (ignition)!Diinginkan lemparan hasil peldakan ke arah seperti ditunjukkan oleh panah, buatlah urutan waktu tunda peledakannya!
19. Jelaskan cara peledakan tunggal (singgel shost) pada rangkaian peledakan sumbu api!
20. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis energi yang dihasilkan dari proses peledakan bahan galian yang berguna dan terpakai (work energy)!
21. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis energi terbuang (waste energy) yang umumnya sebagai energi tak berguna (sampah) dalam proses peledakan!
23. Pekerjaan peledakan harus memperhatikan beberapa aspek penting diantaranya adalah!
24. Sebutkan dan jelaskan macam-macam peledakan sekunder!
25. Sebutkan dan jelaskan macam rangkaian peledakan dengan sumbu ledak!
26. Sebutkan rumus persamaan gelombang Longitudinal atau Primer yang Anda ketahui!
27. Sebutkan dan jelaskan dengan menggunakan gambar tentang perambatan gelombang longitudinal dalam sebuah batang!
28. Sebutkan dan jelaskan peranan bidang bebas (free space) !
29. Jelaskan prinsip peledakan dengan metode non listrik!
30. Sebutkan dan jelaskan tentang pemeriksaan yang dilakukan sebelum saat penyalaan pada metode peledakan sumbu ledak!






Nah untuk jawabannya karena terlalu panjang jadi tidak bisa ku post silahkan download di Soal dan Jawaban Teknik Peledakan 

Jangan lupa kunjungi juga blog ku yang lain belajar photoshop dan free mp3
More aboutBelajar dari Soal dan Jawaban Peledakan Tambang

Download Kumpulan Tugas Kuliah Pertambangan Semester 5

Diposting oleh Selamat datang di blog

Disini aku mau berbagi arsip tugas ku pada semester 5 lalu semoga bermamfaat untuk teman-teman semua, tugas banyak berupa makalah dalam bentuk ms.word dari beberapa mata kuliah ku semester 5.







Dibawah ini adalaah list Kumpulan Tugas Kuliah Pertambangan Semester 5 Silahakan didownload :



Tugas K3 Job Safety Analasis
Tugas Ekonomi Bahan Galian Sebaran Mineral
Makalah Teknik Peledakan Dari Pembuatan Maket
Tugas Metalurgi
Tugas Makalah AMDAL
Tugas Soal dan Jawaban Teknik Peledakan
Tugas Makalah Teknik Eksploarasi 

Jangan lupa buka  belajar photoshop , oke ! Klik iklanya juga !
More aboutDownload Kumpulan Tugas Kuliah Pertambangan Semester 5

Pembukaan Tambang Bawah Tanah

Diposting oleh Selamat datang di blog

Persiapan pembukaan tambang atau juga disebut dengan Mining Development, ialah adapun sebagai berikut :

a.  Lokasi Terdapatnya Mineral
     Kemudahan transportasi mineral untuk dipasarkan dan juga sebaliknya, kemudahan suplai untuk kegiatan penambangannya. Ketersediaan tenaga kerja/buruh dan layanan pendukungnya (support service), seperti : perumahan, pendidikan, fasilitas rekreasi, pelayanan kesehatan, dll.

b. Kondisi Alam dan Geologi

1.Kondisi topografi dan lahan
2.Hubungan spasial (bentuk, ukuran, posisi, dll.) dari badan bijih, termasuk kedalamannya.
3.Pertimbangan-pertimbangan geologi (mineralogi, petrografi, struktur, genesa bijih/endapan, gradien, suhu batuan, kandungan air, dll.)
4.Sifat-sifat mekanik batuan (strength, modulus elastisitas, kekerasan, keabrasifan, dll.)
5.Sifat-sifat kimia dan metalurginya (pengaruh penimbunan, pengolahannya, peleburannya, dll.).

c. Kondisi Sosial-Ekonomi-Politik dan Lingkungan
1.Demografi dan ketersediaan tenaga kerja.
2.Keseimbangan keuangan dan pasar (penentuan skala operasi, kontinuitas operasi, dll.)
3.Stabilitas politik negara.
4.Permasalahan polusi dan pencemaran lingkungan
5.Bantuan dan kemudahan yang diberikan pemerintah
2.3.2. Tahapan Pembukaan Tambang

Adapun tahapan pembukaan tambang atau mining development (hartman,1997) adalah sebagai berikut :

a.Mengambil acuan laporan studi kelayakan sebagai dokumen perencanaan
b.Konfirmasi metode penambangan dg perencanaan tambang scr umum.
c.Rencana keuangan
d.Perolehan dan kepemilikan lahan, termasuk hak pengusahaan mineral dan permukaan tanah sesuai kebutuhan.
e.Penyiapan fasilitas & segala sesuatu yg terkait dg estimasi dampak lingkungan
f.Penyediaan jalan masuk di permukaan, sarana transportasi, komunikasi, listrik ke lokasi tambang.
g.Perencanaan dan pembuatan kontruksi pabrik di permukaan, termasuk semua fasilitas pendukung, fasilitas service dan kantor.
h.Pembangunan pabrik pengolahan (bila dibutuhkan), fasilitas pemuatan-pengangkutan, hingga pengapalan, pembangunan stockpile dan fasilitas pengolahan limbah.
i.Pemilihan peralatan tambang untuk kegiatan development dan eksploitasi sesuai kebutuhan.
j.Pembuatan kontruksi lubang bukaan utama hingga ke badan bijih (atau batubara). Pada tambang bawah tanah seperti shaft dan fasilitas bawah tanah lainnya.
k.Recruitment dan pelatihan tenaga kerja, & penyediaan pelayanan pendukung

Maksud dari persiapan pembukaan tambang bawah tanah ada sebagi berikut :
a. Mempersiapkan fasilitas yang harus diperlukan pada tahap penggalian
b. Membuat suatu bukaan (opening/entry) ke badan bijih untuk memperlancar produksi nantinya (loosening,mucking dan transportasi)
c. Untuk memperoleh keterangan terperinci mengenai sifat-sifat dan ukuran badan bijih

    Adapun masalah yang sering dihadapan dalam proses atau tahapan pembukaan tambang bawah tanah adalah antara lain :

a. Bagaimana macam dan bentuk lubang bukaan
Lubang bukaan (opening/entry) ialah jalan masuk  ketempat penggalian di dalam tambang atau stope.  Adapun macam-macam lubang bukaan :

1.Vertikal shaft
2.Inclinede shaft
3.Combinet shaft
4.Tunnel
5.Drift
6.Adit

Gambar Macam-macam lubang bukaan


Lateral  Developmmetn merupakan pekerjaan lanjutan dari development. Macam-macam pekerjaannya tergantung pada sistem tambang bawah tanah yang akan dilaksanakan. Macam perkerjaan lateral development meliputi pembuatan :

a.Jarak antara 2 level (Level Interval)
Level merupakan lubang utama yang dibuat horizontal/ mendatar dan searah dengan strike dari deposit, misalnya tunnel,drift. Maksud dari pembuatan level ini ialah untuk memulai dan mengawali penggalaian endapan bijih dan untuk jalan angkut serta prospecting. Adapun faktor yang menentukan jarak antar level adalah :
1.Ongkos penambangan dan pemeliharaan pada setiap level
2.Macam type daribadan bijih
3.Bentuk penyebaran deposit
4.Macam penyanggan terhadap hanging wall
5.Kecepatan pekerjaan penggalian endapan bijih
6.Metoda penambangan
7.Dip dari badan bijih
8.Pengaruh yang diakibatkan oleh cara penggalian terhadapwinz an raise

Tabel Hubungan Kemiringan dan bentuk cebakan



b. Raise dan Winze
c. Station
d. Crosscut

    Pemilihan sistem tambang bawah tanah tergnatung pada  beberapa hal penting yaitu pada  macam badan bijih dan sifat fisiknya, sifat fisik country rock, posisi badan bijih terhadap topografi, dan bentuk dan ukuran badan bijih. Adapun pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pemilihan sistem penambangan antara lain :

a. Panjang,lebar dan tebal cebakan
b. Kemiringan cebakan
c.  Kedalaman Operasi
d.  Faktor Waktu
e.  Kadar Cebakan
f.  Fasilitas lokal
g.  Modal yang tersedia
h.  Batas dengan badan bijih lainnya
Download file Lengkap Makalah Pembukaan Tambang Bawah Tanah Di sini 

Mau lihat desain gambar dan foto bagus sambil belajar photoshop silahkan buka di sini


More aboutPembukaan Tambang Bawah Tanah

Ayo Pasang Iklan Diwarta muslim

Diposting oleh Selamat datang di blog on Minggu, 22 September 2013

Warta Muslim merupakan tabloid religi yang pada awalnya diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan religi masyarakat Banten (khususnya wilayah Serang dan Cilegon), tidak menutup kemungkinan tabloid ini akan berkembang dan memenuhi kebutuhan religi masyarakat luas dari berbagai kalangan di seluruh Indonesia. Tabloid Warta Muslim ini memua berbagai macam Informasi, Dakwah, Pengetahuan,

Pendidikan, Sejarah, dan Perkembangan Agama Islam kepada masyarakat luas, dengan harapan dapat mencerdaskan anak bangsa dan memerangi kebodohan serta kebobrokan moral anak bangsa yang sedang melanda negeri kita saat ini.

Ayo kunjungi Warta muslim dan kamu bisa Pasang Iklan di Warta MUslim serta ada layanan baiknya berupa Pasang Banner, Gratis Review mantap bukan !

 Nunggu apalagi ayo langsung ke TKP di Pasang Iklan di Warta MUslim dan Pasang Banner, Gratis Review
More aboutAyo Pasang Iklan Diwarta muslim

Kunjungi weblog irfanhikari.com

Diposting oleh Selamat datang di blog on Sabtu, 21 September 2013

Alhamdulilahirabbilalamin, akhirnya www.irfanhikari.com jadi juga meskipun isinya masih beberapa postingan saja. 

weblog baru ku ini berisi tentang gambar-gambar atau photo yang ku edit serta kalau nanti ada jalan aku mau berbagi trik edit dengan photoshop.

Jangan lupa kunjungi www.irfanhikari.com










More aboutKunjungi weblog irfanhikari.com

Umur Relatif dan Umur Absolut Pada Batuan

Diposting oleh Selamat datang di blog on Jumat, 20 September 2013

Umur absolut dinyatakan dalam tahun atau juta tahun, sedang umur relatif adalah penempatan suatu stratigrafi relatif terhap zaman-zaman geologi yang didasarkan pada fosil-fosil tertentu tanpa ditentukan batas-batasnya secara geokronologi yang dinyatakan dalam skala waktu/satuan waktu dalam tahun. Namun sekarang metode penentuan umur dapat dilakukan berdasarkan radiometrik, dimana batas-batas zaman/periode geologi sekarang ditentukan secara akurat radimetrik dan dinyatakan dalam jutaan tahun. Metode-metode penentuan umur geologi yang sekarang dipakai adalah : 

a. Metode penentuan secara relatif (dengan fosil/stratigrafi) 
b. Metode penentuan secara radiometric (absolut) 

1. Penentuan umur batuan secara relatif : 

Penentuan umur relatif batuan pada 2 lapisan yang berbeda dalam 1 penampang dapat ditentukan dengan melihat lapisan yang terlebih dahulu diendapkan, yang terendapkan pertama lebih tua umurnya daripada yang terendapkan kemudian. Proses ini berlangsung terus sampai semua lapisan tersusun dalam suatu skala umur relatif yang memperlihatkan urutan kejadiannya. 

Setiap lapisan memperlihatkan sejarah geologi dari bumi kita. Proses sedimentasi misalnya merupakan suatu bagian dari proses pengendapan. Granit ataupun batuan beku lainnya merupakan gambaran adanya intrusi batuan beku pada kerak bumi. Batuan beku ekstrusif menunjukkan suatu kejadian vulkanisme. Batuan metamorf merupakan akibat terjadinya kenaikan suhu dan tekanan di dalam bumi, yang berasal dari aktivitas tektonik atau instrusi dari gunung berapi. Suatu proses geologi merupakan suatu kejadian alam yang didalamnya termasuk pengendapan deformasi dan instrusi. Umur relatif dari berbagai macam lapisan dapat dipecahkan dengan tiga konsep yang mendasar : 




a. Prinsip superposisi 
Dalam keadaan normal (belum mengalami gangguan), dalam suatu urutan batuan yang diendapkan maka lapisan yang berada paling bawah umurnya paling tua. 



b. Hukum cross cutting relation (memotong/diterobos) 
Batuan yang memotong batuan yang lain berarti lebih muda. Misal antara batuan beku dengan batuan endapan atau antar batuan Beku. Lapisan batuan endapan A dipotong (diterobos) oleh batuan beku B dan batuan beku B diterobos oleh batuan beku C, sehingga urutannya A, B, C. 

c. Cara dengan hasil fosil 
Cara ini biasanya pada batuan endapan. Fosil adalah sisa – sisa binatang atau tumbuhan purba yang sudah membatu. Dasar pemikirannya: evolusi. Pada endapan yang terletak dibawah mempunyai fosil yang berbeda dengan endapan yang terletak di atas. Dari fosil – fosil ersebut dapat diketahui evolusi dari binatang maupun tumbuhan. Banyak binatang/tumbuhan yang baru muncul. Dengan mengetahui evolusi binatang / tumbuhan tersebut dapat diketahui endapan yang tua dan yang lebih muda. Tetapi umur yang didapat hanyalah umur kisaran (nisbi). 



2. Metode penentuan secara radiometric (absolut) 

Percobaan – percobaan untuk menentukan umur batuan batuan secara absolut : 

a. Herodotus ( 450 SM ) 

Herodotus (450 th sebelum Masehi) menulis bahwa patung Rameles II di Memphis (lembah Sungai Nil) Umurnya lebih dari 3000 Tahun. Patung tersebut sekarang tertimbun ± 10 cm diperlukan satu abad. 

Proses pengendapan = kecepatan pengendapan. Tetapi akan sulit dan tidak tepat kalau hal tersebut dipergunakan untuk menentukan menentukan umur karena faktor – faktor kecepatan pengendapan disetiap tempat tidak sama, demikian pula faktor waktu terjadinya sekarang dan dahulu tidak sama. 

b. Menghitung kadar garam 

Dianggap bahwa semua garam yang ada dilautan berasal dari daratan yang diangkut melalui sungai - sungai ke laut. Hal ini juga kurang cocok disebabkan karena : 

- Pengangkutan selama waktu geologi telah mengalami berbagai perubahan yang besar. 

- Sebagai NaCl telah terikat dalam endapan – endapan yang terbentuk. 

c. Menghitung proses erosi 

Misalnya yang dilakukan di air terjun Niagara, dimana setiap tahun batuannya terkikis oleh air sehinga letak air terjun makin ke arah hulu. Hal ini juga tidak dapat diberlakukan secara umum karena tidak selalu sama pengikisan batuan tersebut pada waktu yang sama. Juga batuan yang beraneka, besar penggikisan tidak sama. Batuan keras mestinya lebih tahan dibandingkan dengan batuan yang lunak. 

d. Cara radioaktif. 

Asas keradioaktifan, bahwa beberapa unsur tertentu mengalami pemisahan sehingga yang mempunyai berat atom tinggi berubah ke yang mempunyai berat atom kecil dan akhirnya menjadi unsur yang mantap (misalnya timbal). Waktu yang diperlukan dari unsur – unsur radioaktif dapat diketahui sehingga dapat menghitung berdasarkan unsur yang sekarang ada dapat menentukan kapan terbentuknya (menentukan waktu umur mutlak). 

Penentuan umur dengan radiometri memberikan keuntungan kita dapat menafsirkan umur suatu contoh batuan. Radiometri memberikan keterangan dalam jutaan tahun. Penentuan umur dengan cara radiometri adalah mengamati peluruhan atom-atom yang ada pada suatu batuan. Contohnya isotop dengan nomor atom yang lebih besar, seperti mineral-mineral yang ada pada batuan beku. Suatu atom lama-kelamaan akan mempengaruhi peluruhan atau pengurangan, tapi peluruhan radioaktif adalah reaksi dimana jumlah atom yang terurai dalam suatu waktu t adalah setara atau proporsional dengan jumlah yang ada. Perbandingan ini digunakan untuk menentukan umur batuan. 

Pada saat atom mengalami peluruhan waktunya tidak dapat diperkirakan tapi pada nomor atom yang lebih besar hal itu mungkin dilakukan dengan perbandingan waktu peluruhan yang dibutuhkan. Radioaktifitas proses statistik yang mengikuti hukum probabilitas, mirip dengan melempar uang logam. Suatu isotop mempunyai sifat yang khas yaitu waktu paruh, ia akan memberikan gambaran statistik dari waktu yang diperlukan untuk peluruhannya. Waktu paruh didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk terurainya setengah dari atom yang semula ada. Perbandingan ini digunakan untuk menentukan umur batuan.
More aboutUmur Relatif dan Umur Absolut Pada Batuan

Tahapan Kegiatan Usaha Pertambangan

Diposting oleh Selamat datang di blog on Minggu, 15 September 2013


Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan usaha pertambangan bahan-bahan galian secara sederhana dibedakan menjadi 6 (enam) macam yaitu:
  1. Penyelidikan umum, adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi;
  2. Eksplorasi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup;
  3. Operasi produksi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan;
  4. Konstruksi, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan;
  5. Penambangan, adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya;
  6. Pengolahan dan pemurnian, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan;
  7. Pengangkutan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan;
  8. Penjualan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batubara.
  9. Reklamasi, adalah usaha yang dilakukan untuk merehabilitasi lahan lahan yang telah di eksploitasi, sehingga dapat meminimalisir dampak kerusakan lingkungan akibat usaha pertambangan.
Namun secara lebih rinci tahapan kegiatan usaha pertambangan dapat dibedakan menjadi beberapa macam usaha yaitu;

1. Tahapan Penyelidikan Bahan Galian

Tahapan penyelidikan sebuah studi eksplorasi bahan galian menjadi suatu keharusan yang harus dilalui. Tahapan penyelidikan tersebut dilakukan guna menghindari gagalnya sebuah kegiatan eksploitasi, sehingga biaya penyelidikan dapat dikendalikan secara proporsional. Artinya, untuk kebanyakan bahan galian, sangat tidak mungkin kegiatan eksplorasi dilakukan secara “ujug-ujug”, yaitu tidak mungkin setiap satu kilometer persegi dilakukan pemboran rinci tanpa acuan, arahan, dan petunjuk data-data geologis yang menuntunnya. 

Sebab kegiatan pemboran dalam eksplorasi secara teknis telah termasuk pada tataran eksploitasi detail, selain itu dalam melaksanakan kegiatan pemboran, secara geologis, deposit yang akan dibor terlebih dahulu harus telah diketahui dengan jelas arah dan kemiringannya.

Selanjutnya, tahapan penyelidikan endapan bahan galian apabila mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI), dimulai dari survei tinjau atau peninjauan wilayah yang menjadi sasaran samapai kegiatan eksplorasi bersifat detail atau rinci. Secara teknis, yang membedakan kegiatan penyelidikan survei tinjau dengan eksplorasi detail terletak pada:

1. metode penyelidikan/penelitian yang digunakan;
2. jenis percontohan;
3. tingkat kerapatan contoh yang diambil.

Adapun tahapan kegiatan eksplorasi bahan galian adalah:
  • Studi pendahuluan, merupakan kegiatan persiapan sebelum melakukan penyelidikan langsung di lapangan.
  • Survei tinjau, merupakan kegiatan eksplorasi di lapangan, sifatnya hanya peninjauan sepintas pada daerah-daerah yang sebelumnya diperkirakan menarik dari sisi data geologi, sehingga dari kegiatan ini diharapkan dapat diketahui indikasi mineralisasi bijih bahan galian.
  • Eksplorasi pendahuluan (prospeksi), Kegiatan eksplorasi pendahuluan dilaksanakan pada wilayah yang telah dibatasi atau dilokalisasi dari hasil studi survei tinjau yang telah dilakukan sebelumnya.
  • Eksplorasi umum, Kegiatan eksplorasi umum merupakan bagian dari kegiatan penyelidikan pendahuluan, dengan cakupan luas areal penyelidikan lebih kecil.
  • Eksplorasi detail atau rinci,Kegiatan eksplorasi rinci merupakan kegiatan tahapan penyelidikan lapangan terakhir yang dilakukan.

2. Studi Kelayakan

Studi kelayakan bukan hanya mengkaji secara teknis, atau membuat prediksi/proyeksi ekonomis, namun juga mengkaji aspek nonteksnis lainnya, seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan. Studi kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau tidaknya rencana usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat kegiatan itu jadi dilaksanakan, yakni:

1. Dokumen studi kelayakan berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, baik acuan kerja di lapangan, maupun acuan bagi staf manajemen di dalam kantor;
2. Berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian berjalannya pekerjaan;
3. Sebagai landasan evaluasi kegiatan dalam mengukur prestasi pekerjaan, sehingga apabila ditemukan kendala teknis ataupun nonteknis, dapat seger ditanggulangi atau dicarikan jalan keluarnya;

4. bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan merupakan pedoman dalam melakukan pengawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi produksi, kontrol keselamatan dan keselamatan kerja, kontrol pengendalian aspek lingkungan, dan lain-lain.

Adapun aspek-aspek yang menjadi kajian dalam studi kelayakan adalah:
1. Aspek kajian teknis, meliputi:
  • kajian hasil eksplorasi, berkaitan dengan aspek geologi, topografi, sumur uji, parit uji, pemboran, kualitas endapan, dan jumlah cadangan;
  • hasil kajian data-data eksplorasi tersebut sebagai data teknis dalam menentukan pilihan sistem penambangan, apakah tambang terbuka, tambang bawah tanah atau campuran.
2. Aspek kajian nonteknis, meliputi:
  • kajian peraturan perundang-undangan yang terkait dengan aspek ketenagakerjaan, aturan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), sistem perpajakan dan retribusi, aturan administrasi pelaporan kegiatan tambang, dan lain-lain;
  • kajian aspek sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat, meliputi kajian aspek hukum adat yang berlaku, pola perilaku, dan kebiasaan masyarakat setempat.
3. Kajian pasar, berkaitan dengan supply and demand, dapat dianalisis dari karakter pasar, potensi, dan pesaing pasar.

4. Kajian kelayakan ekonomis, adalah perhitungan tentang kelayakan ekonomis yang berupa estimasi-estimasi dengan mempergunakan beberapa metode pendekatan. Secara umum, metode pendekatan yang dimaksud biasanya melalui analisis Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period.

5. Kajian kelayakan lingkungan, berbentuk AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan- Upaya Pemantauan Lingkungan).

3. Eksploitasi Bahan Galian

Kegiatan eksploitasi boleh dikatakan merupakan kegiatan utama dari industri tambang, yaitu kegiatan menggali, mengambil atau menambang bahan galian yang telah menjadi sasaran atau rencana sebelumnya. Pemilihan cara atau sistem penambangan secara umum terbagi dua sistem, yaitu:

a. Tambang terbuka (Surface Mining).
Pemilihan sistem penambangan atau tambang terbuka biasa diterapkan untuk bahan galian yang keterdapatannya relatif dekat dengan permukaan bumi.
b. Tambang Bawah Tanah (Underground Mining).

Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut karena letak mineral yang umumnya berada jauh di bawah tanah.


4. Pengolahan dan Pemurnian

Pengolahan dan pemurnian bahan galian bukan hanya sebatas bagian dari tahapan industri pertambangan, tetapi merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan pelaku usaha pertambangan. Ketentuan kewajiban pengolahan dan pemurnian di dalam negeri merupakan bagian akomodasi dari tuntutan beberapa kalangan masyarakat yang melihat bahwa kebijakan pengelolaan sumber daya mineral dan batubara yang selama ini berjalan dianggap kurang memberikan nilai tambah kepada negara dan rakyat, karena bahan galian dijual langsung tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. 

Dari kondisi tersebut, kemudian muncul istilah bahwa bangsa Indonesia dalam memenuhi pos pendapatan negaranya, dilakukan dengan cara “menjual” tanah air kepada bangsa asing. Artinya, yang dimaksud dengan tanah adalah batuan atau bijih atau mineral dijual secara langsung dalam bentuk bongkahan, sedangkan yang dimaksud menjual air, sebagaimana diketahui melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, bahwa air dapat dilakukan pengelolaanya 100% oleh swasta atau swasta asing. Akan tetapi, diatur juga mengenai kewajiban pelaku usaha pertambangan dalam melakukan kegiatan usaha pertambangan diwajibkan meningkatkan nilai tambah setiap bahan galian yang dieksploitasi dari wilayah hukum Indonesia, sehingga hal tersebut menjadi langkah awal wujud konkret dari pemanfaatan bahan galian untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

5. Pemasaran

Jika bahan galian sudah selesai diolah maka dipasarkan ke tempat konsumen. Antara perusahaan pertambangan dan konsumen terjalin ikatan jual beli kontrak jangka panjang, dan spot ataupun penjualan sesaat. Pasar kontrak jangka panjang yaitu pasar yang penjualan produknya dengan kontrak jangka panjang misalnya lebih dari satu tahun. Sedangkan penjualan spot, yaitu penjualan sesaat atau satu atau dua kali pengiriman atau order saja.

6. Reklamasi

Reklamasi merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang telah rusak baik itu akibat penambangan atau kegiatan yang lainnya. Reklamasi ini dilakukan dengan cara penanaman kembali atau penghijauan suatu kawasan yang rusak akibat kegiatan penambangan tersebut. Reklamasi perlu dilakukan karena Penambangan dapat mengubah lingkungan fisik, kimia dan biologi seperti bentuk lahan dan kondisi tanah, kualitas dan aliran air, debu, getaran, pola vegetasi dan habitat fauna, dan sebagainya. Perubahan-perubahan ini harus dikelola untuk menghindari dampak lingkungan yang merugikan seperti erosi, sedimentasi, drainase yang buruk, masuknya gulma/hama/penyakit tanaman, pencemaran air permukaan/air tanah oleh bahan beracun dan lain-lain. Dalam kegiatan reklamasi terdiri dari dua kegiatan yaitu Pemulihan lahan bekas tambang untuk memperbaiki lahan yang terganggu Ekologinya, dan Mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki ekologinya untuk pemanfaatannya selanjutnya.
More aboutTahapan Kegiatan Usaha Pertambangan

Pembagian Golongan Bahan Galian

Diposting oleh Selamat datang di blog on Kamis, 12 September 2013



Dasar hukum maka dilakukannya pembagian golongan yaitu:
  1. Sifat dan Karakteristik 
  2. Kegunaan 
  3. Keterdapatan 
  4. Pertimbangan ekonomi / teknologi 
  5. Kepentingan Nasional/negara



Penggolongan bahan galian didasarkan atas pasal 1 ayat a, b, dan c PP No. 27/1980 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, Klasifikasi langsung terkait dengan azaz penguasaan, pembatasan pengusahaan, dan penggunaan. Dibagi menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:

1. Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian golongan strategis. Yang dimaksud strategis adalah strategis bagi pertahanan/keamanan negara atau bagi perekonomian negara; Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis, terdiri dari:
    • Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam;
    • Bitumen padat, aspal;
    • Antrasit, batu bara, batu bara muda;
    • Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan radio aktif lainnya;
    • Nikel, kobalt;
    • Timah
2. Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital, adalah bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak; Bahan galian golongan B atau bahan galian vital, terdiri dari:
    • Besi, mangan, molibdenum, khrom, walfran, vanadium, titanium;
    • Bauksit, tembaga, timbal, seng;
    • Emas, platina, perak, air raksa, intan;
    • Arsen, antimon, bismut;
    • Yttrium, rhutenium, crium, dan logam-logam langka lainnya;
    • Berrillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
    • Kriolit, flouspar, barit;
    • Yodium, brom, khlor, belerang.
3.Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan B. Bahan galian golongan C atau bahan galian industri, terdiri dari:
    • Nitrat, phosphate, garam batu;
    • Asbes, talk, mike, grafit, magnesit;
    • Yarosit, leusit, tawas (alam), oker;
    • Batu permata, batu setengah permata;
    • Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite;
    • Batu apung, teras, obsidian, perlit, tanah diatome;
    • Marmer, batu tulis;
    • Batu kapor, dolomit, kalsit;
    • Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat, dan pasir.
More aboutPembagian Golongan Bahan Galian