Dalam ayat ke-2 surat Al-Zalzalah disebutkan,
“Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.” Para ulama katakan bahwa ayat tersebut berarti bumi mengeluarkan mayit yang ada di dalamnya. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 9: 627).
Hal ini semisal dengan ayat,
“Dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.” (QS. Al Insyiqaq: 3-4).
Ahmed Hassanein Hashad adalah Salah satu Profesor Geokimia di Arabian Geoscience Union (ArabGU). Pada tahun 1952 beliau masuk Departemen Geologi di Universitas Kairo, dan mendapatkan gelar B.Sc. pada tahun 1957 di bidang Geokimia dengan predikat Cumlaude. Pa da Desember 1959, Beliau melanjutkan studi pascasarjana di Amerika Serikat yaitu di University of Iota, Salt Lake City, Colorado. Beliau membuat studi rinci analisis microchemical sebagai bagian dari pekerjaan tesisnya sebelum menerima nya gelar Ph.D. dalam bidang geokimia nuklir pada tahun 1964. Pada tahun 1983, Prof. Hashad pindah kembali ke Arab Saudi di mana ia menghabiskan sekitar sepuluh tahun sampai tahun 1992. Selama periode ini dia terlibat dalam sebuah proyek raksasa untuk mempelajari geokimia dan distribusi unsur-unsur radioaktif di bagian utara Arab.
Menurut beliau, dalam konteks ayat ini (Al-Zalzalah:2) menilik kembali hasil riset panjang para ahli geosains (Geologi dan Geofisika). Berdasarkan data-data gempa bumi yang terbaca pada seismogram dapat diperoleh data emperis yang menghubungkan antara harga-harga waktu tempuh T dan jarak anguler ∆. Data-data ini telah dianalisis oleh beberapa ahli seismologi utnuk menentukan variasi kecepatan gelombang P dan gelombang S terhadap kedalaman ke pusat bumi.Interpretasi terhadap struktur kecepatan gelombang P di dalam bumi menunjukkan adanya diskontunuitas dan transisi kecepatan di dalam bumi.Secara seismik diskontunuitas ini didefenisikan sebagai perubahan kecepatan yang tajam.
A Mohorovicic menemukan sesuatu yang penting pada tahun 1909, ketika mendeteksi perbedaan gelombang P dan S dari kajian seismograf gempa local. Perbedaan ini diindikasikan oleh adanya perubahan yang jelas pada kecepatan gelombang tersebut setelah gelombang S menjalar dengan kecepatan yang lebih besar dan lebih bervariasi dibandingkan sebelum mencapai dataran.Dataran berhubungan dengan bidang batas yang boleh dikatakan tajam, dan dikenal dengan diskontunuitas Mohorovicic atau diskontunuitas M.
Gambar 1. Lintasan berkas seismik dan muka gelombang yang terjadi untuk penjalaran gelombang P dan S di dalam bumi (Sumber: https://nees.orgresources2751.png) |
Tabel susunan bagian dalam bumi
LAPISAN | KEDALAMAN | VOLUME | MASSA | DENSITAS | ||
(km) | 109km3 | % | 1012 kg | % | gr/cm3 | |
Kerak bumi Mantel atas Mantel bawah Inti luar Inti dalam | Perm.- moho Moho – 1000 1000 – 2900 2900 – 5100 5100 – 6370 | 5,1 429,1 473,8 166,4 8,6 | 0,5 39,6 43,7 15,4 0,8 | 15 1673 2415 1743 125 | 0,3 28,0 40,4 29,2 2,1 | 2,94 3,90 5,10 10,50 14,53 |
Dari table tersebut kita dapat ambil kesimpulan bahwa, nilai densitas bertambah terhadap kedalaman bumi. Demikian juga harga tekanan dan temperatur, semakin kedalam nilainya semakin besar. Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi yang menyebabkan unsur-unsur yang memiliki densitas tinggi berada di dalam bumi, misalnya inti bumi yang tersususn dari Nikel (Ni) dan Ferrum (Fe), kemudian dimantel bumi tersusun dari Besi, Magnesium, Ferromagnesium silikat. Sedangkan untuk kerak bumi, dibagi menjadi 2, kerak samudra yang tersusun dari Ferromagnesium dan Feldsfar, dan kerak benua tersusun dari besi, magnesium dan Aluminosilikat.Sehingga memang benar bahwa kandungan di dalam bumi merupakan material-material yang berat.“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (Atsqal).” (Al-Zalzalah: 1-2)
Kemudian yang dimaksud mengeluarkan beban berat jika kita kajih secara ilmiah adalah letusan gunungapi.Sebagian kecil letusan memiliki kekuatan yang sangat besar, begitu besar sehingga dapat memecah-belah gunung.Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi.Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi.Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 kmMagma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya.Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan.
Material yang dikeluarkan ketika letusan gunungapi berupa lava yang berasala dari magma yang naik ke permukaan, dari penjelsan sebelumnya telah dijelaskan bahwa magma terbentuk dari lelehan batuan yang terjadi di batas antara kerak bumi dan mantel bumi atau 100-200 kilometer dari permukaan.Pada gunungapi dengan tipe letusan eksplosif, material-materil yang keluar dari gunungapi ketika erupsi berupa material piroklastik dan batuan beku penyusun tubuh gunungapi. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
“Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS.Al-Qori’ah : 5)
Ayat serupa dalam surat lain,
“Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” (QS. Al-Haqqah: 14)
Gambar 2. Erupsi gunungapi yang menghancurkan setengah tubuh gunung. Sumber: BBC 10 Things You Didn't Know About Volcanoes |
Mahabenar Allah atas segala firmannya, bukti-bukti penemuan ilmiah modern ini sejalan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan pada Nabi Muhammad sekitar 14 abad yang lalu, dimasa ketika kebodohan dan keterbelakangan masih dominan.
Dari fenomena alam erupsi guungapi kita data mengambil pelajaran yang berharga, bahwa kejadian ketika hari kiamat kelak akan lebih hebat atau dahsyat dari semua ini, fenomena ini merupakan peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala bahwa, Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, kita sebagai hambanya harus mematuhi segala perintahnya dan menjahui larangannya dan takut akan siksa di hari kiamat kelak, sehingga dengan itu akan dapat menumbuhkan keimanan kita, keimanan dalam beribadah dan keimanan bahwa Rasulullah adalah benar-benar utusan Allah, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang turunkan kepada Rasulullah Shallahu ‘Alahi wa Sallam.
Referensi:
Referensi:
_________.2012. Al-Quran dan Terjemahannya Per-Kata. Bandung: Gema Insani Press.
Thayyarah, Nadiah.2013.Buku Pintar Sains Dalam Al Quran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah. Jakarta: Zaman Press.
Puspito, Nanang T.1996.Struktur Kecepatan Gelombang Gempa Dan Koreksi Stasiun Seismologi Di Indonesia.Paper. Bandung: Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMIPA – ITB
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar