Stratigrafi

Diposting oleh Selamat datang di blog on Sabtu, 27 Juli 2013

Stratigrafi berasal dari kata Strata (stratum): lapisan (tersebar) yang berhubungan dengan batuan sedimen. Grafi (graphic): pemerian / gambaran / urut-urutan lapisan. 

Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari pemerian perlapisan batuan pada kulit bumi. Secara luas berarti salah satu cabang ilmu geologi yang membahas tentang urut-urutan, hubungan dan kejadian batuan di alam (sejarahnya) dalam ruang dan waktu geologi. Secara umum stratigrafi diartikan sebagai suatu kesatuan ciri batuan yang berbeda dengan di atas dan di bawahnya. Stratum dibatasi dari stratum lainnya oleh bidang perlapisan atau ciri-ciri lain yang membedakannya dari yang berbatasan. Di permukaan bumi, yang paling banyak dijumpai adalah batuan endapan. Batuan endapan terbentuk dari batuan lain yang telah ada, mengalami pelapukan dan ditransport ketempat lain yangtelah ada, mengalami pelapukan dan ditrasport ketempat lain yang lebih rendah lalu diendapkan, lama-kelamaan akan mengeras (proses pemadatan). Sehingga dapat dikata-kan bahwa batuan endapan yang terletak dibawah mempunyai umur lebih tua dari pada batuan endapan yang diatasnya (hukum superposisi). Persoalannya, berapakah umur batuan tersebut, atau kapan terbentuknya? 

Dalam hubungan ini stratigrafi mempunyai beberapa aspek tujuan yaitu : 
  1. Stratigrafi fisik, yaitu dalam arti sifat-sifat fisiknya. Bagaimana besaran-besaran dari satuan stratigrafi, bagaimana proses terjadinya satuan, kemudian analisa serta interpretasinya. 
  2. Stratigrafi biologis, Membahas aspek biologis dalam aspek kulit bumi dalam arti bagaimana kandungan fosil perkembangannya, pengelompokannya dalam satu stratigrafi.


Didalam membahas ilmu stratigrafi kita mempunyai titik tolak yang berhubungan dengan konsep-konsep dasar dari stratigrafi yaitu : 

Hukum yang dikemukakan oleh STENO 1669, terdiri dari : 
  • Prinsip superposisi (superposition of strata). Dalam keadaan normal (belum mengalami gangguan), dalam suatu urutan batuan yang diendapkan maka lapisan yang berada paling bawah umurnya paling tua. 
  • Prinsip kesinambungan lateral (lateral contiunity). Lapisan yang diendapkan oleh air terbentuk terus-menerus secara lateral dan hanya membaji pada tepian cekungan pengendapan, pada masa cekungan itu terbentuk. 
  • Prinsip akumulasi vertikal (original horizontality), Lapisan sedimen pada mulanya diendapkan dalam keadaan mendatar (horizontal) sedangkan akumulasi pengendapannya terjadi secara vertikal (principle of vertical accumulation). 

Hukum yang dikemukakan oleh JAMES HUTTON (1785) 
Lebih dikenal azasnya yaitu uniformitarisme, yaitu proses-proses yang terjadi masa lampau akan mengikuti hukum yang berlaku pada proses yang terjadi sekarang atau dengan kata lain “masa kini merupakan kunci masa lampau” (the present in the key ot the past). Maksudnya proses geologi alam yang nampak sekarang ini dipergunakan sebagai dasar pembahasan proses geologi masa lampau.


Hukum Instrusi / Penerobosan (Cross Cutting Relationship) 
Suatu instruksi (batuan yang menerobos) adalah lebih muda umurnya jika dibandingkan dengan batuan yang diterobos. 
Kriteria kontak intrusi : 
  1. Zona pendinginan pada batuan beku 
  2. Zona pembakaran pada batuan yang diintrusi (backing efect) 
  3. Zona metamorfosa kontak pada batuan yang diintrusi. 
Tubuh intrusi dapat berbentuk : 
  1. Konkordan, Yaitu bentuk tubuh sejajar dengan lapisan batuan yang diintrusinya contohnya adalah sill, lacolith, lopolith. 
  2. Diskordan, Yaitu bentuk tubuh intrusi yang memotong perlapisan batuan yang diintrusinya contohnya adalah dike, stokc. 

Hukum dari DE SOULOVIE (1777) 
Hukum ini lebih dikenal dengan hukum pergantian / urutan fauna (law of fauna succestion). Dalam urut-urutan batuan sedimen, sekelompok lapisan diatas ataupun dibawahnya. 


Prinsip WILLIAM SMITH (1816) 
Urutan lapisan sedimen dapat dilacak (secara lateral) dengan mengenali kumpulan fosilnya yang didiagnostik jika kriteria litologinya tidak menentu (strata identified by fossils). Ini dapat diartikan bahwa suatu lapisan yang sama (meski litolognya berbeda) akan dapat dikenali dari kandungan fosilnya yang sama. 


Prinsip GEORGE CUVIER (1769-1832) 
Prinsip-prinsip kepunahan organik (principles of organic extinction). Prinsip kepunahan organik dibuktikan oleh sekumpulan fosil yang berlainan dalam urutan stratigrafinya, dimana endapan yang lebih muda mengandung makhluk-makhluk yang sekarang daripada yang dikandung oleh endapan yang lebih tua. Pengkaitan dari prinsip-prinsip tersebut diatas maka akan dapat diturunkan prinsip untuk menentukan umur geologi relatif. Di dalam pembentukan kulit bumi kita melihat beberapa proses pembentukannya, yaitu : 

a. Pembentukan batuan beku karena proses magmatik 
b. Pembentukan batuan sedimen, terjadi proses sedimentasi, Proses-proses ini mempunyai pengaruh di dalam pembentukan kulit bumi.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar