Tektonik lempeng adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Di dalam litosfer bumi terdapat Lempeng-lempeng yang terapung-apung di atas mantel bumi. Arus konveksi yang kuat di dalam astenosfer menggerakkan lempeng-lempeng ini di permukaan bumi. Tektonik lempeng tersebut yang nantinya akan menentukan distribusi jenis metamorfisme. Proses metamorfisme berlangsung akibat perubahan suhu dan tekanan yang tinggi, diatas 200°C dan 300 Mpa (megapascal), dan dalam keadaan padat. Sedangkan proses pelapukan pada suhu dan tekanan normal, jauh dibawahnya. Selian Suhu dan tekanan faktor lain yang mempengaruhi adalah Aktivitas Fluida.
Lempeng tektonik dapat meningkatkan panas dan tekanan. Ketika lempeng bumi bertabrakan, lempeng tersebut akan menjepit batu di perbatasan dengan kekuatan luar biasa . Gaya ini meningkatkan tekanan disekitarnya. Pertemuan lempeng tersebut juga akan menimbulkan gesekan, gesekan ini menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan batuan di titik kontak. Sehingga tektonik lempeng akan menentukan jenis metamorfisme.
Terdapat tiga jenis metamorfisme, yaitu
1. Metamorfisme Kontak
Metamorfisme kontak, merupakan tipe metamorfisme yang terjadi akibat adanya kontak antara magma terhadap batuan yang ada disekitarnya, baik itu batuan sedimen maupun batuan beku. Perubahan yang terjadi diakibatkan intensitas panas yang dikeluarkan oleh magma. Jenis metamorfosis ini terbatas pada zona sekitar intrusi yang dikenal dengan disebut aureole malihan atau malihan kontak.
2. Metamorfisme Dinamik
Metamorfisme dinamik terjadi akibat pergerakan patahan dimana batuan terkena tekanan diferensial yang tinggi di sepanjang zona patahan, Jenis metamorfisme ini biasanya timbul pada bidang-bidang sesar / patahan. Metamorfisme ini terjadi disekitas zona subsduksi.
3. Metamorfisme Regional
Jenis metamorfisme ini adalah metamorfisme yang paling sering muncul dan biasanya meliputi area yang sangat luas. Perubahan batuan terjadi sebagai akibat adanya temperatur dan tekanan tinggi yang menyertainya dalam proses perubahan dari batuan asal menjadi batuan metamorf. Tempat terjadinya metamorfisme ini di dekat lempeng bagian dalam atau dekat dengan dapur magma.
Sumber : 1. Husain, Salahuddin. Metamorfisme dan Batuan Metamorf. 2012. Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM.
2. Tim Asisten Geologi Dasar. Panduan Praktikum Geologi Dasar. 2014. FMIPA UGM
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar