Secara umum,Olahraga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas fisik yang diatur oleh seperangkat aturan atau kebiasaan, dan menekankan kemampuan fisikal serta keterampilan gerak sebagai penentu utama keberhasilannya (www.wikipedia.com). Pengertian ini memang masih sangat terbatas, karena pada kenyataannya olahraga pun melibatkan kemampuan mental, serta tidak kalah pentingnya ditentukan oleh kecanggihan peralatan yang digunakan. Tetapi, itulah yang sering mengemuka secara tegas dalam pemahaman kita sehari-hari. Kalah-menang sering menjadi ukuran kita ketika berolahraga.
Akan tetapi, saya percaya bahwa kita semua setuju untuk mengatakan bahwa olahraga adalah sebuah produk budaya yang unik karena beberapa faktor, seperti daya tarik universal, keterlibatan emosional, serta kesempatan kebersamaan secara kolektif untuk berada ‘bersama’ di dalam sebuah wilayah umum. Karena sifatnya yang demikian itulah pula, sebagai mana akan Anda semua sadari, olahraga telah menjadi sesuatu yang amat besar pengaruhnya dalam dunia yang sudah mengglobal ini.
Untuk banyak negara, olahraga telah dijadikan wahana untuk membangun bangsa dengan hasil yang diakui penuh, dijadikan alat pemicu pembangunan yang terbukti efektif, serta menjadi ladang industri yang amat masif dalam konteks besaran uang yang berputar di dalamnya. Sebagai contoh, olahraga di Amerika Serikat adalah sebuah industri dengan putaran modal sebesar 213 milyar dolar dan menempati posisi salah satu industri maju terbesar dan tercepat—dua kali lipat melampaui industri otomotif dan tujuh kalinya ukuran industri perfilman yang mengandalkan Holywood itu. Peningkatan dalam ukuran industri olahraga ini dapat dialamatkan pada peningkatan minat publik dan kesempatan berpartisipasi serta menjadi peluang hiburan meriah bagi kelompok yang berlapis-lapis, yang pada gilirannya menghasilkan peningkatan yang sejalan dengan penyediaan barang dan jasa bagi konsumen dalam bentuk fasilitas, peralatan, pakaian, konsultasi, obat-obatan, dan pendidikan (Danylchuk, 2007).
Industri olahraga meliputi berbagai segmen yang amat menggiurkan, seperti peralatan utama olahraga (bola, stick, raket), pakaian olahraga (dari sepatu hingga topi, termasuk pakaian di setiap cabor), olahraga tourisme, sports marketing, recreational sports, professional sports, and leisure/fitness activities (Parkhouse & Pitts, 2001). Dengan olahraga rekreasi dan tourisme sebagai segmen yang paling besar dari industri olahraga, tidak mengherankan bahwa olahraga mahasiswa atau olahraga di perguruan tinggi pun seharusnya menjadi sub-segmen yang harus diperhitungkan dalam industri olahraga. Artinya, di negara-negara maju, olahraga mahasiswa sebenarnya merupakan salah satu bidikan dari industri olahraga juga.
Dhianaufal
1506732274
Geologi
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar